Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

9 Daerah di Jawa Tengah Berstatus Siaga, Intensitas Hujan Tinggi

Akhmad Safuan
03/11/2024 19:27
9 Daerah di Jawa Tengah Berstatus Siaga, Intensitas Hujan Tinggi
Hujan lebat mengguyur Bumiayu, Kabupaten Brebes Minggu (3/11/2024) petang(MI/Akhmad Safuan)

DASARIAN pertama bulan November curah hujan di Jawa Tengah tinggi, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini sembilan daerah berstatus siaga, menghadapi itu Pemerintah Provinsi (Pemrov) Jawa Tengah mulai lakukan mitigasi bencana.

Pemantauan Media Indonesia, memasuki awal November curah hujan di Jawa Tengah cukup tinggi, bahkan sejak Sabtu (2/11) seluruh daerah diguyur hujan ringan-lebat, bahkan cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir terjadi di sebagian besar daerah baik itu siang hingga dini hari.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap berdasarkan Surat Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Jateng Periode Dasarian I November 2024 ditandatangani oleh Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II mengingatkan setidaknya ada sembilan daerah berstatus siaga akibat curah hujan tinggi.

"Ada sembilan daerah yakni Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Pekalongan, Pemalang, Purbalingga, Purworejo dan Wonosobo curah hujan mencapai 200-300 milimeter," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo.

Bahkan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan, seperti Cilacap dan Banyumas, ungkap Teguh Wardoyo, diprediksi tinggi pada bulan November ini, dengan prakiraan total bulanan berkisar 300-500 milimeter dan sifat hujan dalam kategori normal.

Selain itu ada daerah lain berstatus waspada, lanjut Teguh Wardoyo, yakni Kabupaten Batang, Blora, Boyolali, Brebes, Grobogan, Karanganyar, Kendal, Magelang, Semarang, Sragen, Tegal, Temanggung, dan Kota Magelang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan mengakui potensi bencana terjadi pada musim penghujan adalah banjir dan longsor di Jawa Tengah sangat tinggi, dalam pemetaan yang telah dilakukan sekitar 104.332 hektare daerah rawan banjir dan 1.020.772 hektare daerah rawan longsor.

Menghadapi curah hujan tinggi pada November-Februari seperti disampaikan BMKG, menurut Bergas Catursasi Penanggungan, maka Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kabupaten/Kota perlu melakukan upaya mitigasi, maka berbagai langkah telah dilakukan dari mulai kebijakan hingga koordinasi.

"Langkah yang dilakukan adalah pendataan kesiapan sarana prasarana, peningkatan kesadaran masyarakat, aktivasi posko siaga bencana, pelatihan tim reaksi cepat dan lainnya," ujar Bergas Catursasi Penanggungan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya