Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Keterlaluan! Remaja di bengkulu Mengaku Jadi Korban Pembegalan, Ternyata Gelapkan Uang Ibu karena Kecanduan Judi Online

Feri Jaya Saputra
14/7/2024 19:15
Keterlaluan! Remaja di bengkulu Mengaku Jadi Korban Pembegalan, Ternyata Gelapkan Uang Ibu karena Kecanduan Judi Online
Kecanduan judi online(Ilustrasi)

Sebuah kejadian dramatis di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, terjadi ketika seorang remaja, Galih Cahyo Atmojo (nama samaran), mengaku menjadi korban pembegalan oleh dua pria bersenjata tajam. Peristiwa ini viral di media sosial setelah Galih Cahyo Atmojo membagikan video amatir yang merekam suasana pasca kejadian.

Galih, yang berasal dari Desa Bukit Berlian, Kecamatan Ulok Kupai, awalnya melaporkan bahwa pada hari Minggu siang, dia diserang oleh dua pria tak dikenal di sekitar perkebunan kelapa sawit.

Mereka mengancamnya dengan senjata tajam dan mencoba merampas sepeda motor miliknya.

Baca juga : Pemilik Akun Medsos yang Viralkan Afif Maulana Tewas Dianiaya Polisi telah Minta Maaf

Namun, Galih mengaku berhasil menyerahkan uang senilai Rp1,3 juta yang ada di tangannya kepada para penyerang.

Ketika polisi dari Polsek Ketahun turun tangan untuk menyelidiki kasus ini, mereka menemukan bahwa semua itu hanyalah rekayasa belaka yang dilakukan oleh Galih Cahyo Atmojo.

Penyelidikan menyimpulkan bahwa Galih, yang sebenarnya kecanduan bermain judi online, tidak menggunakan uang tersebut untuk belanja seperti yang diberikan oleh ibunya. Sebaliknya, uang tersebut digunakan untuk mengisi saldo atau top up permainan judi online yang dimainkannya.

Baca juga : Judi Online Mengancam Kualitas Bonus Demografi

Kapolsek Ketahun Inspektur Satu Freddy Simaremare, menjelaskan bahwa setelah pemeriksaan intensif, terungkap bahwa Galih Cahyo Atmojo sengaja mengarang cerita pembegalan untuk menutupi kejadian sebenarnya.

"Galih takut dimarahi ibunya karena uang 1,3 juta yang seharusnya untuk belanja ke pasar, ia gunakan untuk judi online," kata Iptu Freddy Simaremare.

Galih Cahyo Atmojo akhirnya diminta untuk memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada masyarakat karena telah membuat resah dengan menyebarkan informasi palsu mengenai pembegalan tersebut.

Kejadian ini memberikan pelajaran bahwa penyalahgunaan judi online bisa memiliki konsekuensi serius yang tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi lingkungan sekitar. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya