Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
HARGA beras medium di pasar-pasar tradisional dan tingkat pengecer mengalami kenaikan hampir sepekan terakhir. Jika di pasar tradisional harga yang tadinya Rp10.500 per liter naik ke Rp13.000 per liter. Sementara di tingkat pengecer dari Rp11.000 naik menjadi Rp15.000 per liter.
Pada Kamis (15/2), Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel, Aryanto, dan Kepala Divre Bulog Sulselbar Muh Imran Rosyidi melakukan peninjauan harga-harga bahan pokok (bapok) di Pasar Terong, Makassar, Sulsel. Mereka melihat dan menanyakan harga-harga bapok seperti beras, telur, gula pasir, bawang merah, bawang putih, cabai dan ikan.
Salah satu pedagang beras dan telur di di Pasar Terong, Wali Nono, menjelaskan untuk harga telur yang eceran biasanya dijual Rp45.000 per rak kini naik ke Rp48.000. Harga beras juga naik menjadi Rp13.000 per liter. "Kita berharap harga-harga itu bisa turun lagi agar tidak memberatkan masyarakat terutama bagi pedagang eceran supaya bisa dijangkau oleh masyarakat," jelasnya.
Baca juga : Harga Beras Tinggi, Pasar di Jawa Tengah Segera Digelontor Beras
Mendengar hal itu, Pj Gubernur Sulsel Bahtiar meminta semua pedagang bapok di pasar bisa berkoordinasi dengan Perum Bolog Sulsel, khususnya jika stok beras menipis. "Kalau habis langsung diminta lagi. Kalau dua hari habis, dua hari langsung diberikan lagi. Kalau Bulog tidak berikan, lapor ke saya," tukasnya.
Wali Kota Makassar yang akrab disapa Danny Pomanto itu mengakui memang terjadi kenaikan harga beras, tetapi masih bisa diatasi. Dalihnya, stok beras dari Bulog untuk wilayah Sulsel termasuk Kota Makassar relatif aman hingga Juli 2024.
"Karena beras ini dikendalikan negara jadi tidak terlalu sulit untuk ditangani. Apalagi stok beras kita sampai Juli laporan Bulog itu cukup. Ini berarti sisa penyalurannya," tambah Danny.
Baca juga : Pasar Murah di Sulsel, Sekejap 3.600 Liter Migor Terjual
Menurutnya, faktor kenaikan harga beras di pasaran karena momentum libur panjang dan pesta demokrasi Pemilu 2024 sehingga distribusi sedikit terganggu. Karenanya, langkah ke depan yang harus dilakukan ialah menjaga stok dan distribusi beras agar bisa tersalurkan dengan baik di pasaran.
Terkait stok beras bulog di Sulsel, Kepala Divre Bulog Sulselbar Irfan Rosidi membenarkan bahwa stok masih aman hingga enam bulan ke depan. "Terkait kenaikan harga beras di pasar, itu karena produksi yang menurun, lantaran waktu tanam mundur, akibat pengaruh El Nino kemarin," serunya.
Meski ada kenaikan harga, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulsel Aryanto memastikan inflasi dan harga bahan pokok di pasaran terkendali dengan baik. "Hari ini kan Pak Gubernur memantau harga-harga untuk pengendalian inflasi. Harga terkendalilah," kilahnya.
Baca juga : Pemkot Makassar Ajak Bulog Kawal Keamanan Pangan
"Januari, harga tomat naik cukup besar. Namun untuk Februari ini kelihatan tomat tidak menjadi pengaruh. Justru sekarang ada kenaikan harga di telur, beras, gula. Ada naik sedikit. Namun mudah-mudahan naiknya tidak terlalu besar, ya naiknya cuma sedikit sekali ya," sambung Aryanto. (Z-2)
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual beras menurun hingga 50%.
Nantinya, beras konsumsi harian akan disederhanakan hanya menjadi satu jenis, yaitu beras reguler.
Hasil pengamatan Ombudsman menunjukkan bahwa isu pengoplosan beras yang selama ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso, Jawa Timur, dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual. Di saat yang sama, gula rafinasi membanjiri pasar.
Jika pembangunan industri gula nasional tidak terintegrasi dengan perkebunan rakyat, swasembada gula hanya akan menjadi angan-angan.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso Jawa Timur dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual.
Secara kimia, gula dapat terdiri dari satu atau beberapa molekul gula yang disebut monosakarida seperti glukosa dan fruktosa atau disakarida seperti sukrosa
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Kenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar terhindar dari risiko diabetes dan gangguan metabolisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved