Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

6 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Sering Diabaikan

Novianto Ryan R
17/7/2025 11:05
6 Tanda Tubuh Kelebihan Gula yang Sering Diabaikan
Ilustrasi(freepik)

GULA adalah salah satu penyedia energi utama untuk tubuh. Melalui proses metabolisme, gula yang berasal dari makanan seperti nasi, roti, buah-buahan, serta makanan manis lainnya akan diurai menjadi glukosa. Glukosa kemudian disalurkan melalui aliran darah untuk digunakan oleh sel sebagai sumber energi.

Asupan yang seimbang dapat mendukung fungsi optimal otak, otot, serta organ vital lainnya.Oleh karena itu, tubuh memerlukan konsumsi gula setiap hari.

Namun, masalah akan muncul ketika asupan gula melebihi kapasitas tubuh dalam mengolahnya.

Keberadaan gula yang berlebihan akan menyebabkan kadar glukosa darah meningkat, memaksa pankreas berusaha keras untuk memproduksi insulin agar gula dapat diserap oleh sel. 

Jika keadaan ini berlangsung lama, tubuh akan menyimpan gula yang tidak terpakai dalam bentuk lemak, yang bisa berdampak pada gangguan metabolisme, meningkatkan resiko penyakit diabetes, dan merusak kinerja organ tertentu. 

Tubuh juga akan mengirimkan sinyal peringatan melalui berbagai tanda yang sering kali dianggap sepele tetapi sebaiknya diperhatikan.

6 Tanda Tubuh Kelebihan Gula

Berikut adalah beberapa tanda bahwa tubuh mengalami kelebihan gula yang perlu dicermati:

1. Rasa Haus yang Berlebihan

Tingginya kadar gula dalam darah akan memicu tubuh untuk menarik lebih banyak cairan sebagai upaya untuk mengencerkan gula dalam aliran darah. Proses ini akan menyebabkan rasa haus yang tidak biasa, bahkan setelah mendapatkan cukup minuman. 

Jika tidak ditangani, hal ini dapat berlanjut menjadi dehidrasi dan gangguan pada fungsi organ akibat kurangnya cairan yang seimbang dalam tubuh.

2. Sering Buang Air Kecil

Saat kadar gula darah terlalu tinggi, ginjal bekerja lebih keras untuk membuang kelebihan gula melalui urine. Akibatnya, frekuensi buang air kecil akan meningkat dengan signifikan, terutama di malam hari. 

Ini tidak hanya mengganggu kualitas tidur, tetapi juga dapat menyebabkan kehilangan cairan tubuh yang cukup besar sehingga tubuh terasa lelah dan tidak bertenaga.

3. Fluktuasi Energi atau Cepat Lelah

Mengonsumsi gula dalam jumlah yang besar memang dapat memberikan lonjakan energi sementara. Namun, lonjakan ini biasanya diikuti dengan penurunan yang cepat atau yang dikenal dengan istilah sugar crash. 

Dampaknya, tubuh mungkin merasa lemah, kesulitan berkonsentrasi, bahkan menjadi mengantuk meskipun telah cukup beristirahat. Pola energi yang tidak teratur ini menunjukkan bahwa tubuh sedang berusaha menyeimbangkan kelebihan gula.

4. Masalah Kulit

Tingginya kadar gula dalam tubuh bisa memicu peradangan yang berdampak pada kesehatan kulit. Jerawat, kulit berminyak, hingga iritasi bisa muncul walaupun sebelumnya kulit tampak normal. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan kadar gula yang dapat mengganggu keseimbangan hormon. 

Apabila masalah kulit semakin parah tanpa alasan yang jelas, penting untuk mempertimbangkan kembali kebiasaan konsumsi gula.

5. Gangguan Pada Mulut dan Gigi

Gula menjadi tempat yang ideal untuk mendukung pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Sisa-sisa gula yang tertinggal di gigi akan diubah oleh bakteri menjadi asam, yang kemudian dapat merusak lapisan pelindung gigi atau enamel.

Akibatnya, dapat muncul gigi berlubang, peradangan pada gusi, bahkan bau mulut yang tidak sedap. Jika tidak ditangani, masalah ini dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih serius.

6. Peningkatan Berat Badan Tanpa Alasan yang Jelas

Gula berlebih yang tidak digunakan sebagai sumber energi akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak. Seiring waktu, penumpukan lemak ini akan menjadi lebih banyak di jaringan tubuh, sehingga berat badan bisa meningkat dengan cepat walaupun pola makan terlihat biasa. 

Penumpukan lemak ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan resistensi insulin yang dapat mengarah pada diabetes.

Pola Makan Seimbang

Mengurangi konsumsi gula bisa berkontribusi dalam mengurangi risiko yang ada. Disarankan untuk memilih makanan segar ketimbang makanan yang diproses, memeriksa informasi gula di label kemasan, serta mengurangi minuman manis. 

Dengan disiplin dalam menjalankan pola makan yang seimbang, tubuh akan mampu memproses gula dengan baik tanpa menimbulkan masalah kesehatan.

Tubuh selalu memberikan sinyal saat terjadi ketidakseimbangan, termasuk saat kadar gula meningkat. Penting untuk mengenali gejala-gejala yang telah dijelaskan sebelumnya guna mencegah komplikasi yang lebih serius. 

Tindakan sederhana seperti mengatur pola makan dan memperhatikan asupan gula setiap hari bisa menjadi langkah awal dalam menjaga kesehatan untuk jangka panjang. (Alodokter/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya