Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
OBAT-obatan tertentu tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan makanan dan minuman tertentu. Sebab, apabila dikonsumsi secara bersamaan akan berdampak pada efektivitas obat atau bahkan efek samping. Hal tersebut disampaikan oleh dr. Ika Mariani Ratna Devi, Sp.PD, Dokter Spesialis Penyakit Dalam.
"Ya, ada beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari saat minum obat, karena interaksi antara obat dan (makanan) minuman tersebut dapat mempengaruhi efektivitas obat atau menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan," ungkap dr. Ika, seperti dilansir dari Instagram pribadinya @dokterikadevi.
Lalu, makanan dan minuman dengan obat-obatan apa saja yang tidak boleh dikonsumsi secara bersamaan?
1. Jeruk Bali
Mengonsumsi buah jeruk Bali memberikan dampak baik untuk kesehatan, diantaranya melancarkan pencernaan, membantu menjaga berat badan ideal, sumber antioksidan yang baik, dan lain sebagainya.
Akan tetapi, ketika kamu mengonsumsinya bersamaan dengan obat-obatan tertentu seperti statin, simvastatin, rosuvastatin, sebaiknya menghindari pada saat konsumsi bersama jeruk bali.
"Karena ada penelitian menunjukkan kalau kita konsumsi yang namanya jeruk bali, itu bisa mengakibatkan keadaan daripada statin menjadi berkurang," ungkap dr Ika.
2. Pisang
Buah selanjutnya yang juga baik untuk kesehatan ialah pisang. Tetapi, sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan darah tinggi tertentu, contohnya golongan captopril dan sebagainya.
"Itu malah bisa mengakibatkan kalium meninggi," tutur dr Ika.
"Dan pada saat kalium tinggi, bisa terjadi keluhan berdebar, kemudian gangguan irama jantung. Jadi kalau Anda konsumsi captopril, sebaiknya hindari yang namanya pisang," lanjutnya.
3. Bawang Putih
Selanjutnya ialah bawang putih. "Jadi bawang putih itu ternyata terbukti bisa mengakibatkan perdarahan dalam jumlah konsumsi yang banyak, apalagi kalau Anda mengkonsumsi bersama obat-obat pengencer darah," ucap dr Ika.
"Jadi kalau Anda suka yang namanya masakan menggunakan bawang putih, ya sebaiknya hati-hati pada saat Anda menggunakan obat-obatan pengencar darah," lanjutnya.
4. Kopi
Bagi kamu pecinta kopi, sebaiknya hindari mengonsumsi kopi di saat sedang mengonsumsi obat-obatan darah tinggi.
"Hati-hati kalau Anda mengkonsumsi yang namanya kopi. Karena yang namanya kopi itu malah bisa meningkatkan tekanan darah," papar dr Ika
"Jadi dihindari pada saat mengkonsumsi obat-obatan darah tinggi," lanjutnya. (M-3)
Temukan 100+ jawaban teka-teki minuman MPLS, dari air semut sampai air tidak loyo. Cocok untuk siswa baru SMP-SMA!
pentingnya memanfaatkan kekayaan warisan budaya Indonesia sebagai sumber inspirasi lahirnya produk-produk kekayaan intelektual (KI) yang bernilai ekonomi tinggi.
Menambahkan kayu manis ke dalam secangkir kopi tidak hanya memperkaya cita rasa minuman, tapi juga bisa menghadirkan sejumlah manfaat kesehatan
Studi terbaru menunjukkan bahwa ekstrak teh hijau dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mengurangi peradangan usus, yang bermanfaat bagi penderita diabetes.
Ingin hati lebih sehat? Coba 5 minuman alami ini yang terbukti bantu mengurangi lemak hati dan peradangan. Simak manfaat lengkapnya di sini.
Hidrasi yang tepat sangat penting untuk tubuh setelah berolahraga. Minum air sebelum, selama, dan setelah berolahraga merupakan langkah dasar yang perlu dilakuka
Ketersediaan obat yang sesuai kebutuhan medis semua penyakit yang ada di Indonesia juga menjadi harapan utama bagi kesembuhan para pasien.
Ketamin adalah obat yang awalnya dipakai sebagai obat bius dalam prosedur medis singkat untuk meredakan nyeri sesaat.
Kenali 4 jenis obat migrain bebas resep seperti Panadol Extra dan Bodrex Migra yang efektif redakan sakit kepala sebelah dengan cepat dan aman.
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Kanker payudara triple-negatif mencakup 15% hingga 20% dari semua kasus kanker payudara. Kanker ini tumbuh lebih cepat dan lebih mungkin kambuh setelah perawatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved