Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERAJIN tempe di Kota Cirebon, Provinsi Jawa Barat, mengeluhkan tingginya harga kedelai impor. Memperkecil ukuran tempe menjadi pilihan.
Seorang perajin tempe di Kelurahan Sukapura, Kecamata Kejaksan, Kota Cirebon, Maduri menjelaskan saat ini haarga kedelai impor sudah mencapai Rp12. 500 per kilogram.
"Padahal sebelumnya harga kedelai impor hanya di kisaran Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilogram," tutur Maduri, Senin
(6/11).
Baca juga : Produsen Tempe Akui tidak Pernah Pakai Kedelai Lokal untuk Produksi
Dijelaskan Maduri, harga kedelai impor kini naik terus. Padahal, lanjut Baduri, dirinya membutuhkan hingga satu ton kedelai dalam seminggu.
Maduri mengaku kaget karena setiap membeli harganya selalu naik. Sementara itu, untuk menaikkan harga jual tempe menurut Maduri tidaklah mungkin. "Pelanggan pasti mengeluh. Saya juga bisa kehilangan pelanggan," tuturnya.
Baca juga : Cara Terbaik Mengomsumsi Tempe Ternyata bukan Digoreng
Untuk itu, pilihan mengecilkan ukuran tempe menjadi pilihan yang dilakukan oleh Maduri. Dengan memperkecil ukuran tempe, Maduri masih bisa menjual tempe seharga Rp3 ribu per buah.
"Kami berharap kepada pemerintah untuk bisa menekan kenaikan harga kedelai," tutur Maduri.
Sebagai perajin tempe, Maduri juga berharap harga kedelai bisa stabil dan tidak terus mengalami kenaikan harga seperti saat ini. (Z-4)
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Para perajin tahu dan tempe harus menyiasati produksinya agar tetap dapat terjangkau pasar yakni dengan mengurangi ukuran.
Kurma mengandung hampir setengah dari jumlah gula dalam bentuk fruktosa, yang dua kali lebih manis dari glukosa sehingga dapat menimbulkan rasa kenyang
Konsumsi kedelai nasional saat ini diperkirakan sekitar 2,6-2,7 juta ton per tahun. Lebih dari 90% kebutuhan kedelai tersebut dipenuhi dari impor dan sisanya dari dalam negeri.
Akindo juga berkomitmen untuk turut mendukung program pemerintah dalam menjaga stabilitas pasokan kedelai dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Munaslub Akindo dilaksanakan dalam rangka revitalisasi dan konsolidasi organisasi untuk menghadapi tantangan perdagangan kedelai nasional.
Pelaku usaha mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mempermudah perizinan impor dengan menghapus kebijakan kuota.
Industri tekstil nasional tengah mengalami tekanan berat disebabkan massifnya impor produk jadi dari Tiongkok sehingga mengganggu daya saing industri.
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved