Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Joker Bali Sebut Pengetahuan Trading Masyarakat Indonesia Masih Rendah 

Arnoldus Dhae
05/2/2022 18:30
Joker Bali Sebut Pengetahuan Trading Masyarakat Indonesia Masih Rendah 
Ilustrasi pergerakan harga sahamsebagai salah satu instrumen trading(Antara/Reno esnir)

PENGETAHUAN tentang trading bagi masyarakat Indonesia diakui masih sangat minim. Hal ini disampaikan trader kelas dunia Jonathan Susanto saat ditemui di Denpasar, Sabtu (5/2). 

Menurut pria yang dijuluki Joker Bali tersebut, akibat dari minimnya pengetahuan trading masyarakat Indonesia, maka banyak yang menjadi korban penipuan investasi yang  jumlahnya mencapai ribuan. 

"Yang harus diketahui adalah bahwa investasi melalui trading itu tidak instan. Tidak ada orang yang taruh uang, lalu diam, kemudian dapat untung. Semua butuh usaha dan kerja keras. Sebab cari uang tidak gampang. Andaikan saja masyarakat Indonesia paham konsep dasar investasi seperti ini maka saya yakin tidak akan ada masyarakat Indonesia yang tertipu," ujarnya. 

Pemilik ratusan vila di Bali dengan aset triliunan ini mempersoalkan, kenapa masih banyak orang Indonesia yang tertipu dalam investasi. 

"Kenapa masih banyak yang tertipu? Karena banyak yang belum paham konsep dasar investasi secara benar. Masa hanya investasi uang, lalu dapat untung," tegasnya. 

Ia mencontohkan, money game, yang paling laku di Indonesia. Disana disebutkan, orang taruh yang Rp 7 juta dapat mobil Pajero. 

Baca juga : Polri Bakal Beri Edukasi Terkait Investasi Bodong di Mal 

"Kalau sistemnya saya tidak mempersoalkannya karena semua perusahan bisa menciptakan sistemnya sendiri. Tetapi yang saya heran, masih saja ada orang  Indonesia yang percaya. Aneh tapi nyata, dan akhirnya banyak yang menjadi korban penipuan," ujarnya. 

Trader yang sudah mendapatkan banyak penghargaan dunia ini saat ini sedang memerangi upaya penipuan dan trading abal-abal yang menggunakan robot. 

Ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan pembohongan publik secara besar-besaran. Ia juga menyentil para leader yang tidak bisa mengedukasi masyarakat secara benar dan tidak berbohong. Sebab, banyak leader yang tidak mau terbuka kepada masyarakat karena mereka sudah berorientasi komisi dan profit. 

Dalam dunia trading, pilihannya terlalu banyak. Ada yang di logam mulia, kripto, saham dan sebagainya. 

"Kalau saya sudah setia dengan emas. Saya sudah bermain saham sejak tahun 2012 lalu dan sampai sekarang masih setia," ujarnya. 

Karena ketekunannya, karena kesetiaan dalam investasi emas, Jonathan sudah mampu membeli banyak aset dengan nilai hampir Rp4 triliun lebih. Properti dan ratusan vila tersebar di Bali dan beberapa daerah lainnya di Indonesia. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya