Aksi Sejumlah Srikandi di Balik Pembangunan Perlistrikan

Bayu Anggoro
21/4/2021 20:55
Aksi Sejumlah Srikandi di Balik Pembangunan Perlistrikan
Elysabeth Selly Glory, salah satu srikandi PT PLN saat mengawasi pembangunan gardu induk(DOK/PLN)

KEBERADAAN wanita Indonesia saat ini tidak bisa dipandang  sebelah mata. Pasalnya, banyak di antara kaum hawa ini yang piawai mengerjakan tugas-tugas berat yang sebelumnya hanya bisa dilakukan pria.

Seperti yang terlihat pada sejumlah proyek pembangunan infrastruktur
ketenagalistrikan. Fisik tangguh dan mental baja menjadi kriteria
apabila ingin berkecimpung di dunia ini.

Namun, siapa sangka pada saat ini pekerjaan tersebut mulai digeluti oleh para wanita. Berbekal keberanian, kegigihan, serta tekad kuat menjadi motivasi untuk melampaui jarak yang selama ini menjadi pembatas bagi wanita dalam berkarya.

Adalah Srikandi PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT)
yang mengemban tugas melistriki bagian barat dan tengah Pulau Jawa.
Bertugas di unit  yang melakukan pengelolaan kegiatan konstruksi
pembangkit dan jaringan yang sebagian besar di antaranya adalah Proyek
Strategis Nasional (PSN). Para srikandi ini mendapatkan penugasan di lapangan mempunyai tanggung jawab dan peranan yang sama dengan para pegawai pria.

Tantangan yang harus dihadapi pun tidak bisa dibilang mudah. Medan
berat, cuaca ekstrem, kondisi sosial yang tidak mendukung dan ancaman
lainnya menjadi santapan harian mereka. Belum lagi tekanan dalam pencapaian target pekerjaan yang tidak sedikit.
 
Elisabeth Selly Glory, salah satu srikandi yang bertugas pada Unit
Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 3 yang berlokasi di Cirebon,
mengungkapkan bahwa tugas yang dia emban saat ini merupakan anugerah
dari Yang Maha Esa. Ia mendapat banyak pengalaman yang dapat dipelajari
untuk mengembangkan diri.

"Sebagai wanita kita dituntut untuk terus bisa mengembangkan diri di
lapangan agar dapat mengimbangi para pria. Di lapangan kita dipertemukan dengan rekan kerja dengan berbagai karakter dan latar belakang. Tantangannya adalah kita dituntut untuk bisa menjalin komunikasi yang baik dan santun seperti teladan Ibu Kartini yang berani dalam menyuarakan pandangannya dengan sikap yang santun," katanya, Rabu (21/4).

Kolaborasi dan sinergi dengan kaum pria dilakukan untuk memastikan
progres konstruksi pembangunan baik pembangkit listrik, jaringan
transmisi maupun gardu induk dapat berjalan sesuai dengan waktu dan
kaidah yang telah ditetapkan. "Kami berkomitmen mewujudkan cita-cita perusahaan dalam meningkatkan keandalan listrik di seluruh penjuru Negeri," tegasnya.

Srikandi lain, Debby Aryinta bertugas dalam urusan Pertanahan di wilayah kerja Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Tengah 1. Ia  mengungkapkan banyaknya pengalaman khususnya teknik dalam bernegosiasi dengan berbagai pihak yang memiliki latar belakang berbeda.

Debby juga menyadari, meskipun tugas yang dia emban saat ini tidak
bersinggungan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat, namun ia tetap termotivasi menjalankan tugaya. "Dijalani saja, dinikmati," katanya.

General Manager PLN UIP JBT, Octavianus Duha, menambahkan, pihaknya
banyak memiliki SDM wanita yang luar biasa. Terlebih, pada era ini,
peran wanita dalam pekerjaan apapun tidak bisa lagi dipandang sebelah
mata.

"Mereka mampu melakukan apa saja dengan bekal tekad serta keberanian. Di lapangan, kami memiliki banyak wanita yang mempu menjalankan tugas yang dahulunya dicap sebagai pekerjaan laki-laki," katanya.

Menurut dia, mereka bertugas mulai dari survey lapangan di pelosok
daerah hingga menjadi pengawas pekerjaan konstruksi. Di sisi lain mereka tetap memiliki sosok yang lembut sebagaimana seorang wanita.
"Pribadi lembut namun tangguh di lapangan," tandas Octavianus. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya