Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Emil: Petani Jawa Barat Minta Impor Beras Dibatalkan

Thomas Harming Suwarta
17/3/2021 20:50
Emil: Petani Jawa Barat Minta Impor Beras Dibatalkan
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sampaikan pesan petani padi di wilayahnya akan panen raya, minta impor beras ditunda atau dibatalkan.(dok.mi)

GUBERNUR Jawa Barat Ridwal Kamil menyampaikan aspirasi para petani di wilayahnya yang meminta agar rencana impor beras sebaiknya ditunda atau dibatalkan. Pasalnya, pada April 2021, Jawa Barat akan mengalami surplus beras sebanyak 32 ribu ton. Bukan hanya itu, para petani di Jawa Barat sebentar lagi akan panen raya.

"Petani Jawa Barat via zoom menyampaikan aspirasi agar rencana impor beras untuk ditunda atau dibatalkan. Karena sampai April 2021 ini saja, Jabar surplus beras 320 ribu ton dan sebentar lg mau panen raya yg berlimpah. Daripada impor, sebaiknya beli saja beras hasil petani Jabar,” ungkap Kang Emil, sapaan Gubernur Jabar mellaui akun twitternya @ridwalkamil, Rabu (17/3).

Sebelumnya, pemerintah berencana mengimpor 1 juta ton beras dalam waktu dekat. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berdalih impor beras dilakukan untuk menjaga stok beras nasional dan menstabilkan harga.

"(Impor) ini bagian dari strategi memastikan harga stabil. Percayalah tidak ada niat pemerintah untuk hancurkan harga petani terutama saat sedang panen raya," ujar Lutfi dalam konferensi pers virtual, Senin (15/3/2021).

Lutfi mengakui, berdasarkan data BPS, produksi beras nasional alami kenaikan tipis 0,07 persen menjadi mencapai 31,63 juta di 2020. Kenaikan produksi pun diperkirakan berlanjut di 2021. Potensi produksi beras sepanjang Januari-April 2021 diperkirakan mencapai 14,54 juta ton, naik 3,08 juta ton atau 26,84 persen dibandingkan produksi pada periode sama di 2020 yang sebesar 11,46 juta ton. (OL-13)

Baca Juga: Stok Cukup, Rektor IPB Tegaskan Tolak Impor Beras



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya