Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Survei Poldata Indonesia: Tiga Nama Raih Elektabilitas di Pilwakot Bogor

Indrastuti
26/6/2024 21:50
Survei Poldata Indonesia: Tiga Nama Raih Elektabilitas di Pilwakot Bogor
Paparan survei Poldata Indonesia(Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Fajar Arif Budiman)

MENJELANG pemilihan wali kota (Pilwakot) Bogor, para bakal calon walikota semakin gencar melakukan sosialisasi menarik simpati masyarakat. Selain petahana dan para politisi yang cukup dikenal di Kota Bogor, muncul juga beberapa nama baru yang mewarnai kontestasi politik lima tahunan tersebut.

Direktur Eksekutif Poldata Indonesia Fajar Arif Budiman memaparkan temuan hasil survei politik Poldata Indonesia Konsultan pada Rabu (26/6) menyatakan setidaknya terdapat tiga nama yang menduduki peringkat elektabilitas, yakni berturut-turut Dedie Rachim, Sendi Fardiansyah, dan Raendi Rayendra.

“Tingkat keterkenalan, kesukaan, dan keterpilihan mengurucut pada sejumlah calon, yakni Dedie Rachim, Sendi Fardiansyah, dan Raendi Rayendra. Namun, Sendi Fardiansyah sangat berpotensi kuat menyalip elektabilitas Dedie Rachim,” katanya.

Baca juga : Survei LSI: Abner Bersaing Ketat dengan Petronale di Pilkada Kota Sorong

Survei terbaru di Kota Bogor pada 1 – 10 Juni 2024 yang dioperasikan lembaga anggota Persepi tersebut melibatkan 400 responden melalui wawancara tatap muka menggunakan metode multi stage random sampling dengan margin of error 4,9%.

Fajar menyebut jika dianalisis dengan memperhatikan hasil-hasil survei lainnya yang dilakukan untuk tujuan dan konteks serupa, menunjukkan tren positif peningkatan elektabilitas Sendi Fardiansyah.

“Potensi Sendi untuk bisa menyalip Dedie Rachim terlihat cukup jelas dari trend elektabilitas dari berbagai hasil survei,“ ujar Fajar.

Baca juga : Pilwakot Bogor 2024 Dinamis, Berpotensi Tercipta 4 Poros Koalisi Parpol

Fajar mencontohkan survei yang dilakukan LSI Denny JA sekitar 3 bulan lalu, tepatnya April 2024. Pada periode itu, Sendi masih tertinggal jauh di angka kurang lebih 6%. Pada bulan berikutnya, ada lembaga survei lain yang mempublikasikan posisi Sendi naik ke 12%.

Sebaliknya, kata Fajar, posisi Dedie Rachim saat itu masih memimpin dengan elektabilitas di atas 40%. Jika dibandingkan dengan hasil survei Poldata Indonesia pada awal Juni 2024, terjadi tren yang sebaliknya yaitu, Dedie Rachim terus menurun, dan Sendi terus menaik.

“Tren Dedie Rachim cenderung menurun tergerus calon lain, sementara Sendi Fardiansyah mengalami tren naik secara konsisten dalam beberapa bulan terakhir."

Baca juga : Warga Kota Bogor Merasa Puas dengan Kinerja Wali Kota Bima Arya 

"Sendi saat ini sudah naik ke posisi 21,9% dan Dedie turun ke angka 34,9%. Jika melihat data tersebut, Dedie tidak dalam posisi aman untuk menang karena dipepet Sendi dengan jarak elektabilitas sekitar 10%,” ucap Fajar.

Sementara itu, terkait kandidat lain, Fajar menilai masih kategori stagnan. Salah satunya, Raendri Rayendra dengan 8,28%. Di bawahnya ada Rusli Prihatevy (4,1%), Achmad Ruyat (2,4%), Restu Kusuma (1,21%). Sisanya, publik yang mengaku tidak tahu dan tidak jawab sekitar 27%.

“Dari pengalaman kami melakukan survei, jarak elektabilitas seperti itu sangat rawan. Apalagi, untuk kandidat incumbent seperti Dedie. Yang aman, biasanya harus punya jarak di atas 20%. Meskipun, jarang seperti itu bukan juga jaminan tidak bisa disalip,” katanya.

Fajar menjelaskan, posisi Dedie Rachim saat ini masuk kategori lampu kuning. Dia harus waspada, karena dari pengalaman selama ini, calon yang punya tren turun, biasanya akan terus turun.

"Sebaliknya, calon yang punya kategori tren naik, biasanya akan terus naik selama bisa mengelola kerja-kerja politik dengan efektif," tutupnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya