Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Benturkan Kepala ke Tembok, Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Jalani Perawatan

Ficky Ramadhan
14/3/2024 14:35
Benturkan Kepala ke Tembok, Ibu Pembunuh Anak di Bekasi Jalani Perawatan
Rumah tempat pembunuhan anak oleh ibu kandungnya di Summarecon Bekasi.(Dokpri)

Polisi mengungkapkan bahwa SNF, 26, ibu yang membunuh anaknya di Bekasi Utara, Kota Bekasi, dilarikan Rumah Sakit Polri Kramat Jati usai membenturkan kepalanya ke dinding sel ruang tahanan. Saat ini tersangka masih menjalani perawatan intensif di RS.

"Jadi Sabtu malam sampai hari ini masih dirawat di sana. Keterangan psikiater, ini masih dilakukan perawatan di sana," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Muhammad Firdaus saat dihubungi, Kamis (14/3).

Berdasarkan keterangan dokter, saat menjalani perawatan di RS, tersangka kerap melukai dirinya sendiri. Hingga kini, dokter RS Polri masih melakukan perawatan dan pendampingan terhadap tersangka.

Baca juga : Kak Seto Minta Polisi Pastikan Anak-Anak Ferdy Sambo Dapat Perlindungan

"Tersangka SNF punya perilaku melukai diri. Jadi kata dokter psikiaternya harus diobati dulu perilaku atau melukai diri dia sendiri, baru nanti tes pemeriksaan kejiwaan. Selain membenturkan kepala, dia juga meninju dinding tembok juga menggunakan tangannya," jelasnya.

Diketahui sebelumnya, polisi menyebut bahwa ibu berinisial SNF, yang membunuh anak kandungnya di Bekasi, mengidap skizofrenia. Indikasi kondisi kejiwaan ibu tersebut didapat lewat pemeriksaan psikologi.

"Hasil dari pemeriksaan terhadap pelaku, ini akibat--kalau dari hasil psikologi--pelaku ini terindikasi skizofrenia," kata Firdaus kepada wartawan, Jumat (8/3). Skizofrenia diketahui sebagai penyakit psikologis yang ditandai dengan ketidakacuhan, halusinasi, waham untuk menghukum, dan merasa berkuasa, tetapi daya pikir tidak berkurang.

Pihak yang menjalankan pemeriksaan kepada ibu tersebut ialah tim dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Bekasi. "Yang dialami pelaku yaitu dapat dijelaskan ada gangguan emosi, delusi, halusinasi, pikiran terorganisasi, dan gangguan persepsi. Ini hasil tim psikolog dari DPPPA Kota Bekasi," jelasnya.

Suami pelaku juga mengetahui bahwa istrinya sudah mengalami keanehan seperti itu selama dua bulan terakhir ini. "Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap suami tersangka itu mengetahui ada keanehan lebih kurang dua bulan terakhir. Nah keanehan ini yang diduga suaminya ini faktor terjadinya kejadian ini," tuturnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya