Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pria Obesitas dengan Berat Badan 150 Kilogram di Depok Dievakuasi ke RSUI

Kisar Rajaguguk
16/1/2024 19:50
Pria Obesitas dengan Berat Badan 150 Kilogram di Depok Dievakuasi ke RSUI
Ilustrasi pria dengan kondisi obesitas.(Dok. Freepik/Jcomp)

KASUS pasien obesitas dengan berat 150 kilogram di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) dievakuasi ke rumah sakit. Kini telah ditangani Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Kota Depok.

Lelaki bernama Karen, 30, yang memiliki berat badan mencapai 150 kilogram dan menderita sakit dalam itu telah dievakuasi Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM). Ia dievakuasi dari rumahnya di Jalan Janger, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok dengan menggunakan mobil ambulan, pada Selasa (16/1/2024) ke rumah sakit.

Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kecamatan Sukmajaya, Makmur mengatakan tim IPSM Sukmajaya mengevakuasi korban ke RSUI akibat gangguan obesitas dan penyakit dalam.

Baca juga: 7 Dokter Tangani Pria Obesitas Berbobot 200 Kg di Tangerang

"Korban mengalami sakit parah dan kondisi fisik yang membengkak. Korban adalah warga Jalan Janger, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya," katanya Selasa (16/1).

Pertama-tama, kata dia pihaknya dapat laporan ada warga menderita penyakit komplikasi yakni obesitas dan penyakit dalam. Dia (korban) membutuhkan pertolongan medis.

“Kami dapat laporan dari warga, ada seorang warga butuh bantuan untuk dibawa ke rumah sakit, karena warga gak kuat gotongnya,” kata Makmur.

Baca juga: Obesitas Sebabkan Pola Haid tidak Teratur

Makmur mengungkapkan, saat dievakuasi, kondisi Karen ini, sudah dalam keadaan sakit berat. Sekujur tubuhnya membengkak, mulai dari kaki, perut, hingga wajah.

“Beratnya 150 kg, badanya sudah membengkak dan tidak mampu berjalan,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kondisi Karen sangat memprihatinkan lantaran dia hanya tinggal berdua dengan ibunya, yang kondisinya juga samah parahnya lantaran sudah terkena stroke sejak lama, dan hanya bisa terbaring di tempat tidur.

“Karen ini merupakan tulang punggung di keluarganya. Ibunya sudah gak bisa bergerak karena stroke sejak lama. Sedangkan dia selama ini yang menafkahi ibunya dengan bekerja sebagai pegawai outsourcing,” jelas dia.

Dia menerangkan, lantaran bobot badan Karen yang besar, IPSM Kecamatan Sukmajaya harus mengerahkan enam orang personel, untuk mengangkat Karen ke dalam mobil ambulance.

“Kami evakuasi Karen ke RSUI, sekarang sedang ditangani di unit gawat darurat (UGD,” bebernya.

Dia menambahkan, setelah ditangani dokter, Karen didiagnosa mengalami gangguan pembengkakan jantung dan penyumbatan pembuluh darah. IPSM Kecamatan Sukmajaya sedang mengupayakan agar biaya pengobatan Karen bisa ditanggung Pemerintah Kota Depok lewat program UHC, mengingat kondisi Karen merupakan kondisi yang dianggap hampir miskin.

“Kami sedang mengupayakan pembiayaan pengobatan dia melalui program UHC, semoga tidak ada hambatan dalam pembiayaan pengobatan Karen,” ucapnya.

(Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya