Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KASUS pasien obesitas dengan berat 150 kilogram di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) dievakuasi ke rumah sakit. Kini telah ditangani Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Kota Depok.
Lelaki bernama Karen, 30, yang memiliki berat badan mencapai 150 kilogram dan menderita sakit dalam itu telah dievakuasi Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM). Ia dievakuasi dari rumahnya di Jalan Janger, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok dengan menggunakan mobil ambulan, pada Selasa (16/1/2024) ke rumah sakit.
Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kecamatan Sukmajaya, Makmur mengatakan tim IPSM Sukmajaya mengevakuasi korban ke RSUI akibat gangguan obesitas dan penyakit dalam.
Baca juga: 7 Dokter Tangani Pria Obesitas Berbobot 200 Kg di Tangerang
"Korban mengalami sakit parah dan kondisi fisik yang membengkak. Korban adalah warga Jalan Janger, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Sukmajaya," katanya Selasa (16/1).
Pertama-tama, kata dia pihaknya dapat laporan ada warga menderita penyakit komplikasi yakni obesitas dan penyakit dalam. Dia (korban) membutuhkan pertolongan medis.
“Kami dapat laporan dari warga, ada seorang warga butuh bantuan untuk dibawa ke rumah sakit, karena warga gak kuat gotongnya,” kata Makmur.
Baca juga: Obesitas Sebabkan Pola Haid tidak Teratur
Makmur mengungkapkan, saat dievakuasi, kondisi Karen ini, sudah dalam keadaan sakit berat. Sekujur tubuhnya membengkak, mulai dari kaki, perut, hingga wajah.
“Beratnya 150 kg, badanya sudah membengkak dan tidak mampu berjalan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, kondisi Karen sangat memprihatinkan lantaran dia hanya tinggal berdua dengan ibunya, yang kondisinya juga samah parahnya lantaran sudah terkena stroke sejak lama, dan hanya bisa terbaring di tempat tidur.
“Karen ini merupakan tulang punggung di keluarganya. Ibunya sudah gak bisa bergerak karena stroke sejak lama. Sedangkan dia selama ini yang menafkahi ibunya dengan bekerja sebagai pegawai outsourcing,” jelas dia.
Dia menerangkan, lantaran bobot badan Karen yang besar, IPSM Kecamatan Sukmajaya harus mengerahkan enam orang personel, untuk mengangkat Karen ke dalam mobil ambulance.
“Kami evakuasi Karen ke RSUI, sekarang sedang ditangani di unit gawat darurat (UGD,” bebernya.
Dia menambahkan, setelah ditangani dokter, Karen didiagnosa mengalami gangguan pembengkakan jantung dan penyumbatan pembuluh darah. IPSM Kecamatan Sukmajaya sedang mengupayakan agar biaya pengobatan Karen bisa ditanggung Pemerintah Kota Depok lewat program UHC, mengingat kondisi Karen merupakan kondisi yang dianggap hampir miskin.
“Kami sedang mengupayakan pembiayaan pengobatan dia melalui program UHC, semoga tidak ada hambatan dalam pembiayaan pengobatan Karen,” ucapnya.
(Z-9)
Total kasus HIV/AIDS di Kota Depok lima bulan terakhir (Januari-Mei) 2025 sebanyak 171 kasus, menurun dibanding tahun lalu.
PEDAGANG beras di Kota Depok, Jawa Barat mengeluhkan isu beras oplosan yang saat ini tengah ramai beredar. Pasalnya isu tersebut berdampak signifikan terhadap aktivitas jual beli.
PENGENALAN dan pemahaman atas sejarah dan objek bersejarah serta aturannya selayaknya diketahui masyarakat Depok, terutama para pelajar dan guru sejarahnya sebagai stakeholders.
Dampaknya, akses jalan satu-satunya menuju wilayah Kelurahan Cilangkap dan sekitarnya ditutup sementara.
Lurah Sukamaju Baru Nurhadi mengatakan pihak Kelurahan bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah memanggil kedua pihak.
Tanah longsor di Sukamaju Baru dan Harjamukti timbul karena air hujan yang meresap ke dalam tanah sehingga memicu pergerakan tanah.
Digitalisasi di rumah sakit bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi transformasi budaya kerja dan keselamatan pasien
Di ranah kesehatan, Indonesia menyumbang lebih dari 60% wisatawan medis ke Malaysia setiap tahunnya (data Malaysia Healthcare Travel Council).
Penunjukan JLL memperkuat posisi BIH sebagai proyek unggulan sektor kesehatan nasional.
Kemenkes menyebut rumah sakit (RS) asing dimungkinkan untuk membuka cabang di Indonesia. Hal itu selaras dengan pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto
Warga Indonesia dan Bali perlu mengetahui bahwa sejak Juni-Juli 2025, ada 21 penyakit yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
DPRD : RSUD tidak Boleh Menolak Pasien BPJS Kesehatan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved