Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KONDISI pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat kian memprihatinkan. Pasalnya banyak kios milik pedagang beralih fungsi menjadi tempat kumpul para preman, dan menjadi memakai narkoba serta menenggak minuman keras (Miras).
DT,45 salah satu pedagang mengatakan banyak kios di pasar Tanah Abang Blok G yang tutup seperti di lantai 2 dan 3. Tutupnya kios milik pedagang ini justru berubah fungsi menjadi ke arah negatif.
"Kalau sore dan malam di lantai 2 dan 3 itu banyak para pelaku kejahatan, seperti preman, jambret bahkan memakai narkoba di situ terjadi," ucap DT saat diwawancarai di pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, Kamis (7/7).
Baca juga : Temukan Bong, Polisi Duga Blok G Pasar Tanah Abang jadi Sarang Pengguna Narkoba
DT mengatakan keberadaan para preman dan pemakai narkoba di lokasi tersebut sudah sangat meresahkan. Diharapkan pihak kepolisian dan pasar bisa menindak para preman dan pemakai narkoba di lokasi tersebut.
Baca juga : Kabareskrim: Narkoba Bisa Digunakan untuk Politik dan Terorisme
"Kalau bisa ditangkap mereka, ini sangat meresahkan para pedagang," ungkapnya.
Di tempat yang sama, RU pedagang pakaian lainnya mengatakan aktifitas di lantai 2 dan 3 mulai terjadi ketika pasar sudah tutup. Pedagang di Blok G ini sebenarnya sudah banyak yang mengetahui namun tidak berani melapor.
"Pada takut di sini pedagang melapor, kan kita di sini ada kios. Kalau kita melapor yang ada kita nanti diganggu bahkan nanti pihak pasar bisa mengusir pedagang," jelasnya.
Sementara itu dari pantauan kios - kios di lantai dua tidak terlihat adanya aktifitas para pedagang. Hanya terlihat sampah - sampah berserakan di dalamnya.
Dalam penelusuran di lantai 2 dan 3 di dapati pecahan kaca bekas minuman keras (miras) beserta tutup botol. Bukan hanya itu saja, bong atau alat penghisap sabu didapati beserta plastik klip sisa pemakaian sabu. (MGN/Z-8)
Kedua tersangka merupakan anggota Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di kampus UIN Suska Riau.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Kepala BNN mengungkap sebanyak 312 ribu anak usia remaja di Indonesia terpapar narkotika
Dengan hukuman Satria Nanda yang lebih berat dibanding Teddy Minahasa dapat memberikan efek getar kepada Korps Bhayangkara.
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Peristiwa ini bermula pada pukul 23.40 WIB saat tim opsnal mendapat laporan adanya korban yang ditemukan dalam kondisi tergeletak dan penuh darah di trotoar
POLISI menggerebek kamar indekos yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan obat keras di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Seorang pria berinisial DS ditangkap.
Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar mengatakan jukir liar bisa dijerat pidana jika mematok tarif parkir tinggi bahkan memaksa pengendara membayar.
POLISI mengungkap peredaran uang palsu yang berawal dari penemuan tas di gerbong kereta rel listrik (KRL) tujuan Rangkasbitung. Dalam kasus ini, delapan orang pelaku berhasil ditangkap.
Firdaus mengatakan, korban belum membuat laporan polisi terkait peristiwa yang terjadi. Namun pihak kepolisian tetap menyelidiki kasus tersebut.
MAYAT bayi ditemukan warga di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/3). Bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan dalam tumpukan sampah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved