Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KONDISI pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat kian memprihatinkan. Pasalnya banyak kios milik pedagang beralih fungsi menjadi tempat kumpul para preman, dan menjadi memakai narkoba serta menenggak minuman keras (Miras).
DT,45 salah satu pedagang mengatakan banyak kios di pasar Tanah Abang Blok G yang tutup seperti di lantai 2 dan 3. Tutupnya kios milik pedagang ini justru berubah fungsi menjadi ke arah negatif.
"Kalau sore dan malam di lantai 2 dan 3 itu banyak para pelaku kejahatan, seperti preman, jambret bahkan memakai narkoba di situ terjadi," ucap DT saat diwawancarai di pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, Kamis (7/7).
Baca juga : Temukan Bong, Polisi Duga Blok G Pasar Tanah Abang jadi Sarang Pengguna Narkoba
DT mengatakan keberadaan para preman dan pemakai narkoba di lokasi tersebut sudah sangat meresahkan. Diharapkan pihak kepolisian dan pasar bisa menindak para preman dan pemakai narkoba di lokasi tersebut.
Baca juga : Kabareskrim: Narkoba Bisa Digunakan untuk Politik dan Terorisme
"Kalau bisa ditangkap mereka, ini sangat meresahkan para pedagang," ungkapnya.
Di tempat yang sama, RU pedagang pakaian lainnya mengatakan aktifitas di lantai 2 dan 3 mulai terjadi ketika pasar sudah tutup. Pedagang di Blok G ini sebenarnya sudah banyak yang mengetahui namun tidak berani melapor.
"Pada takut di sini pedagang melapor, kan kita di sini ada kios. Kalau kita melapor yang ada kita nanti diganggu bahkan nanti pihak pasar bisa mengusir pedagang," jelasnya.
Sementara itu dari pantauan kios - kios di lantai dua tidak terlihat adanya aktifitas para pedagang. Hanya terlihat sampah - sampah berserakan di dalamnya.
Dalam penelusuran di lantai 2 dan 3 di dapati pecahan kaca bekas minuman keras (miras) beserta tutup botol. Bukan hanya itu saja, bong atau alat penghisap sabu didapati beserta plastik klip sisa pemakaian sabu. (MGN/Z-8)
Tidak lama setelah penangkapan empat pelaku di pelabuhan, polisi menangkap A di kediamannya di Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat.
Sebanyak 102 tersangka ditangkap dalam operasi tersebut. Dari jumlah itu, terdapat 98 tersangka laki-laki dan 4 perempuan.
Polrestabes Medan mengungkap dua kasus besar dalam kurun waktu tersebut. Kasus pertama terjadi di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Cicak Rowo, Kota Tanjung Balai, pada 24 Mei 2025.
Emir mengatakan penangkapan dilakukan di dua titik berbeda sepanjang Jalan Raya Bogor, Kelurahan Rambutan.
MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa ancaman narkoba menjadi salah satu tantangan terbesar dalam upaya mewujudkan Generasi Emas 2045.
Di samping melakukan penindakan, Polri juga melakukan pencegahan. Jenderal Listyo menyebut pihaknya mengidentifikasi 325 kampung narkoba.
POLISI menggerebek kamar indekos yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan obat keras di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Seorang pria berinisial DS ditangkap.
Pakar Hukum Pidana dari Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar mengatakan jukir liar bisa dijerat pidana jika mematok tarif parkir tinggi bahkan memaksa pengendara membayar.
POLISI mengungkap peredaran uang palsu yang berawal dari penemuan tas di gerbong kereta rel listrik (KRL) tujuan Rangkasbitung. Dalam kasus ini, delapan orang pelaku berhasil ditangkap.
Firdaus mengatakan, korban belum membuat laporan polisi terkait peristiwa yang terjadi. Namun pihak kepolisian tetap menyelidiki kasus tersebut.
MAYAT bayi ditemukan warga di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/3). Bayi yang diketahui berjenis kelamin perempuan tersebut ditemukan dalam tumpukan sampah.
Temuan mencengangkan terjadi di Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Sesosok jasad bayi ditemukan di tumpukan sampah Putaran Jati Baru
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved