Minggu 02 April 2023, 16:27 WIB

Optimalisasi Kamera ETLE Bisa Tingkatkan Respon Polisi Tangani Kejahatan

Mohamad Farhan Zhuhri | Megapolitan
Optimalisasi Kamera ETLE Bisa Tingkatkan Respon Polisi Tangani Kejahatan

MI/Susanto
Perangkat kamera tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) terpasang di kawasan Senayan, Jakarta

 

POLDA Metro Jaya terus gencarkan pengamanan selama bulan Ramadan dari tindakan kejahatan jalanan, seperti begal, tawuran dan sebagainya, khususnya pada jam malam.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan masyarakat perlu menghindari kegiatan yang tidak produktif selama Ramadan, seperti konvoi atau arak-arakan.

“Jangan memicu sesuatu yang berpotensi justru menjadi kegiatan yang tidak produktif,” ujarnya saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (2/4).

Baca juga: Polda Metro Sebut E-TLE Ciptakan Masyarakat yang Disiplin Berlalu Lintas

Pasalnya, tidak sedikit kejadian tawuran dan pembegalan berawal dari konvoi sepeda motor di jalan. Aksi tersebut membuat geram masyarakat karena sangat mengganggu, belum lagi jika adanya korban jiwa.

Terpisah, Kriminolog Reza Indragiri Amriel mengatakan, Polri tengah gencar pengadaan kamera pengawas Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) untuk menindak para pelanggar lalu lintas. Reza menyarankan, kamera terebut bukan hanya berfungsi untuk kepentingan penindakan lalu lintas.

Baca juga: Tiga Penipu Umrah PT Naila Syafaah Rekrut Ulama, Janjikan Mobil untuk Gaet Jemaah

“Harusnya bisa lebih luas lagi, kamera-kamera tersebut bisa meningkatkan skala patroli sekaligus responsivitas polisi,” jelas Reza.

Menurutnya, semakin luas wilayah patroli polisi juga bisa berdampak akan cepatnya gerak anggota polisi ke lokasi kejadian.

“Ini yang kemudian akan membuat pelaku dan calon pelaku berpikir 2-3 kali sebelum berbuat jahat,” jelasnya.

Terlebih saat ini, menurut Reza, Polri tengah bangga atas survei mengenai meningkatnya kepercayaan publik ke instansi kepolisian yang mencapai angka 70 persen.

Ia mengkritisi, kepercayaan publik hanya terindikasi dua hal. Pertama, adanya kesediaan masyarakat untuk melaporkan situasi gangguan kamtibmas. Kedua, kesediaan masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan perpolisian.

“Karena survei, membuat Polri lebih menaruh perhatian pada situasi yang mendapat sorotan media, sementara suara warganet dan penduduk tetap butuh pengelolaan jangka menengah dan panjang,” pungkasnya. (Far/Z-7)

Baca Juga

Ist

Peringati HUT Ke-541 Bogor, DPRD Kota Bogor Gelar Rapat Paripurna

👤Media Indonesia 🕔Minggu 04 Juni 2023, 10:16 WIB
Rapat paripurna HJB ke-541 yang dibuka oleh Jenal Mutaqin berjalan berbeda dari biasanya, karena selama rapar paripurna, pimpinan rapat...
MI/RAMDANI

BMKG: Kualitas Udara Buruk di Jakarta Akibat Planetary Boundary Layer

👤Atalya Puspa 🕔Minggu 04 Juni 2023, 09:47 WIB
"Jakarta menempati urutan pertama kondisi kualitas udara terburuk di Indonesia dengan kategori konsentrasi PM2.5 harian tidak sehat...
MI/HO

Berkas Otak Percobaan Pembunuhan Suami Dilimpahkan ke JPU

👤Mediaindonesia.com 🕔Sabtu 03 Juni 2023, 23:30 WIB
Namun, jelas Bobby, penyidik masih memburu satu orang buronan lagi dalam kasus ini yakni Devan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya