POLISI menetapkan S, teman dari anak pejabat Ditjen Pajak, Mario Dandy Satrio atau MDS sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora (17) alias David.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Ary mengatakan berdasarkan pendalaman penyidikan dengan mengumpulkan barang bukti, pihaknya menaikkan status S yang sebelumnya saksi menjadi tersangka.
"Kami telah menetapkan tersangka yang kedua yaitu saudara SL alias S yang waktu itu sebagai saksi telah kami tingkatkan statusnya menjadi tersangka," kata Ade, di Jakarta, Jumat (24/2).
Ade mengungkapkan peran S dalam penganiayaan tersebut. Pertama, S mengiyakan ajakan MDS untuk memukuli korban. S diketahui memberikan pendapat kepada MDS untuk melakukan pemukulan terhadap korban.
Selain itu, S juga merekam penganiayaan yang dilakukan oleh MDS. S membiarkan terjadinya penganiayaan dan tidak berusaha untuk mencegahnya.
"S mencontohkan 'sikap tobat' (sujud dengan lutut, kepala sebagai tumpuan, dan tangan kaki seperti istirahat di pinggang) atas permintaan tersangka MDS agar ditirukan oleh korban," kata Ary.
Atas perbuatannya, S dijerat dengan Pasal 76C jo Pasal 80 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak subsider pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Ade mengatakan saat ini penyidik masih mendalami keterangan S sebagai tersangka.
"Saat ini di Polres Metro Jakarta Selatan masih berlangsung pemeriksaan S sebagai tersangka," katanya.
Baca juga: Meski Dicopot dari Jabatan, Rafael Masih Terima Gaji Sebagai ASN
Sebelumnya, nnak pejabat di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) bernama Mario Dandy Satrio alias MDS ditetapkan sebagai tersangka setelah menganiaya remaja berinisial CDO alias David di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam mengatakan Mario dijerat pasal berlapis. Mario dijerat Pasal 76c juncto Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak subsider Pasal 351 ayat 2 tentang penganiayaan berat.
"Dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun," kata Ade, di Polres Jakarta Selatan, Rabu (22/2).
Sebelumnya, sebuah unggahan viral di media sosial yang memuat informasi adanya penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anak pejabat eselon II di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) berinisial MDS terhadap seseorang remaja berinisial CDO di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Ade menjelaskan, penganiayaan itu terjadi pada Senin (20/2) sekitar pukul 21.00 WIB. Ia menjelaskan awalnya pelaku mendapat informasi bahwa rekannya berinisial A mendapatkan perlakuan tak baik dari korban.
Kemudian MDS bertemu CDO untuk meminta klarifikasi perihal perbuatan tidak baik tersebut di Perumahan Green Permata, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Namun, pertemuan tersebut terjadi perdebatan yang berujung terjadinya tindakan penganiayaan terhadap CDO.
CDO mengalami luka-luka hingga jatuh tergeletak. Korban langsung dibawa ke RS Medika Permata untuk mendapat perawatan.
"Korban masih belum dapat dimintai keterangan karena masih dirawat di RS," tutupnya.(OL-4)