Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga Beras di Kota Depok Merangkak Naik Jelang Nataru

Kisar Rajaguguk
19/11/2022 21:02
Harga Beras di Kota Depok Merangkak Naik Jelang Nataru
Ilustrasi(Antara)

HARGA beras di wilayah Kota Depok, Jawa Barat mengalami kenaikan. Kenaikan bahan kebutuhan pokok ini seiring meningkatnya permintaan konsumen menjelang momentum Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Berdasarkan pantauan di Pasar Rakyat Sukatani, Tapos, Sabtu (19/11), harga beras kualitas medium naik dari Rp9.000 per kg menjadi Rp9.700 per kg.

Sementara harga beras jenis premium naik dari Rp11.000 per kg menjadi Rp11.500 per kg.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Pasar Sukatani Tri Handoko mengatakan harga beberapa jenis beras di Pasar Rakyat Sukatani mengalami kenaikan dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Harga beras kualitas medium misalnya, naik sebesar Rp700 menjadi Rp9.700 per kg.

Kondisi hampir serupa juga terjadi untuk beras jenis premium yang naik Rp500 menjadi Rp11.500 per kg.

"Kenaikan harga beras di Pasar Rakyat Sukatani sudah terjadi sepekan," katanya, Sabtu (19/11).

Baca juga: Polda Metro Jaya Tetap Siagakan Polisi di Jalan

Kenaikan disebabkan seiring meningkatnya permintaan konsumen menjelang Perayaan Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, serta adanya penyesuaian harga beras di tingkat distributor dan faktor cuaca saat ini terjadi seperti hujan memicu kenaikan bahan pangan.

"Kenaikan harga komoditas pangan tentu sangat mempengaruhi masyarakat yang hendak membeli kebutuhan pangan sehari-harinya. Apalagi sebentar lagi akan menyambut libur natal dan tahun baru (Nataru) yang bisa membuat harga pangan mengalami kenaikan," terangnya.

Sementara, Kepala Unit Pelaksana Teknis (KUPT) Pasar Tugu, Cimanggis Ikhwan Suryadin Nasution mengatakan, di Pasar Rakyat Tugu harga beras mengalami kenaikan yang harganya tidak jauh beda dari Pasar Rakyat Sukatani.

Ia mengatakan kenaikan beras masih dianggap wajar. Namun, pihaknya mendorong agar naiknya tidak terlampau tinggi, sehingga masyarakat tidak resah.

“Pedagang mengambil keuntungan sekitar Rp500 hingga Rp700 per kg. Nominal tersebut merupakan nominal minimal yang diambil untuk mendapatkan keuntungan," katanya.

Seputar semakin mahalnya sejumlah harga pangan jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, karena adanya peningkatan kebutuhan masyarakat dalam beragam komoditas serta disebabkan faktor cuaca karena curah hujan yang tinggi.

Ia mengaku sudah memperkirakan akan adanya kenaikan harga pangan menjelang akhir tahun. Menurut dia hal seperti ini sudah rutin terjadi setiap tahunnya.

"Kenaikan itu kan biasa. Itu kan teori supply demand. Ketika Lebaran, Natal, Tahun Baru itu memang ada peningkatan kebutuhan, sehingga terkadang ada peningkatan diikuti dengan peningkatan harga," ujar Ikhwan.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya