Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KASUS video viral yang memperlihatkan seorang pria yang mencolek-colek anak di salah satu mal di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, berakhir damai. Polisi menyebut pria tersebut mengalami gangguan jiwa.
Disebut pula korban tidak membuat laporan polisi (LP) setelah mengetahui pelaku adalah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Kasus itu akhirnya diselesaikan secara musyawarah mengingat pelaku mengalami gangguan jiwa.
"Semalam itu musyawarah, pertimbangannya apa karena pelakunya ODGJ, dalam perawatan RSJ. Semalam sampai ditunjukkan surat perawatannya," kata Kasi Humas Polres Tangerang Selatan Iptu Purwanto saat dimintai konfirmasi, Senin (27/6).
Menurut Purwanto, pihak keluarga korban menerima hasil mediasi tersebut. Keluarga pelaku juga sudah meminta maaf kepada korban.
"Semalam itu dibawa ke Polres rupanya dipertemukan keluarganya. Keluarganya mohon maaf lagi dalam perawatan RSJ, ada kelainan, jadi enggak terbit LP," tutur Purwanto.
Secara terpisah, Kriminolog Reza Indragiri mengkritik keputusan tersebut. Menurutnya, tidak setiap kasus hukum terkait gangguan kewarasan berhenti berkat Pasal 44 ayat 1.
Baca juga: Kawanan Begal Sepeda Motor Kembali Beraksi di Depok
Ia pun mengatakan, kewarasan seseorang harus terlebih dahulu diketahui jenisnya. Selain itu, proses hukum masih bisa lanjut sampai dengan pengadilan menggunakan Pasal 44 ayat 2 KUHP. "Pasal 44 ayat 2, proses hukum lanjut sampai ke pengadilan," ujar Reza saat dihubungi.
Pasal 44 ayat 2 KUHP menyebutkan, jika ternyata perbuatan itu tidak dapat dipertanggungkan kepada pelakunya karena pertumbuhan jiwanya cacat atau terganggu karena penyakit, maka hakim dapat memerintahkan supaya orang itu dimasukkan ke rumah sakit jiwa paling lama satu tahun sebagai waktu percobaan.
Reza juga mempertanyakan, mengapa pelaku masih bisa berada di tempat umum dan melakukan tindakan berbahaya terhadap anak-anak. "Ini penting karena berdasarkan Pasal 491 pihak-pihak yang tidak merawat orang yang dianggap tidak waras, lalu orang tersebut melakukan kebahayaan terhadap orang lain, maka pihak penanggung jawab bisa dipidana," ujarnya.
Seain itu, menurut Reza, polisi sebaiknya memakai delik aduan untuk mengusut kasus tersebut bukan hanya mengandalkan laporan korban. "Andai dipakai dalih delik aduan, demi anak-anak (korban), polisi bikin saja laporan sendiri pakai model polisi tipe A. Ayo, bantu PPA agar bisa membantu kita," ujarnya. (S-2)
PENYANYI Nadin Amizah kembali mengalami pengalaman tidak menyenangkan saat tampil dalam sebuah acara konser di Bekasi, Jawa Barat.
Studi terbaru menemukan chatbot AI Replika diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pengguna, termasuk anak di bawah umur.
SISWA yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap juniornya di SMK Waskito, Tangsel, telah dikeluarkan dari sekolah. Kasus ini mencuat setelah sejumlah siswa melakukan aksi demo
Aiptu S mampir di sebuah warung kopi. Korban yang saat itu sedang menjaga warung kemudian diduga diraba oleh Aiptu S.
Amat penting untuk meningkatkan kesadaran, pendidikan, dan perlindungan hukum untuk mencegah tindakan yang merugikan anak-anak.
Nike berharap agar aparat penegak hukum bisa mengambil tindakan tegas terhadap pelaku, agar kejadian serupa tidak menimpa pekerja lain di daerah tersebut.
Pada usia 5 tahun, koneksi yang dibentuk oleh pengalaman sehari-hari dalam bermain, eksplorasi, belajar, akan secara harfiah membangun arsitektur otak mereka.
Pentingnya penguatan data kesehatan, khususnya penyakit zoonosis (penyakit yang ditularkan dari hewan dan unggas) serta pemantauan malnutrisi, agar kasus serupa dapat dicegah sejak dini.
Muklay menyampaikan bahwa seni sebaiknya dipahami sebagai ruang ekspresi, bukan sebagai sarana mencari keuntungan materi semata.
Cacingan umum terjadi pada anak usia 5–10 tahun. Kenali gejala, cara mengobati, dan langkah pencegahan untuk melindungi anak dari infeksi cacing.
Upaya untuk membiasakan anak menerapkan pola makan sehat bisa mulai dilakukan pada masa pengenalan MPASI, ketika anak berusia sekitar enam bulan.
Makan bersama keluarga secara rutin penting untuk membangun kebiasaan makan sehat sekaligus mempererat ikatan keluarga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved