Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEKITAR 39% atau 67.907 pelajar di wilayah DKI Jakarta tidak memiliki gawai untuk belajar daring. Dari jumlah tersebut, pelajar yang tidak memiliki gawai terbanyak dari jenjang SD, yakni 22.904 orang.
Lalu, dari jenjang SMP sebanyak 21.294 orang. Kemudian, ada dari jenjang SMK sebanyak 17.604 orang. Dinas Pendidikan DKI juga memaparkan sebanyak 104.091 orang menggunakan gawai bersama-sama untuk belajar daring.
Dari jumlah tersebut, jenjang terbanyak berasal dari pelajar SD, yakni 81.407 orang dan pelajar SMP sebanyak 15.574 orang. Survei juga dilakukan LaporCovid-19 bekerja sama dengan Laboratorium Intervensi dan Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Baca juga: PPKM Darurat, Sekolah Tatap Muka di Jawa-Bali Kembali Ditunda
Terdapat 23.015 responden yang disurvei pada 30 April-15 Mei. Diketahui, sekitar 4,56% pelajar tidak memiliki gawai untuk belajar. Lalu, 20,4% yang memiliki satu gawai untuk dipakai bersama-sama.
Peneliti Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dicky Pelupessy mengatakan dari hasil survei tersebut, juga terungkap banyak orang tua yang tidak memiliki waktu untuk mendampingi anaknya belajar di rumah.
"Ada banyak orang tua yang tidak memiliki waktu mendampingi. Ini mayoritas orang tua dari ekonomi rendah, yang memiliki pekerjaan dengan pendapatan harian. Sehingga, mereka kesulitan mendampingi, karena harus bekerja," jelas Dicky dalam diskusi virtual, Kamis (5/8).
Baca juga: Lebih Tinggi dari Nasional, Ekonomi Jakarta Tumbuh 10,9%
Dinas Pendidikan DKI Jakarta pun tidak berdiam diri terhadap fakta tersebut. Plt Tugas Wakil Kepala Dinas Pendidikan Slamet mengklaim pihaknya telah berkolaborasi dengan berbagai mitra. Sehingga, dapat memberikan bantuan gawai bagi pelajar di masa pandemi covid-19.
Tidak hanya kepada pelajar, bantuan komputer juga diberikan kepada guru honorer, yang tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. "Kita coba kolaborasi dengan berbagai pihak sampai terkumpul smartphone 1.732 buah, tablet 748 buah, komputer 406 buah dan laptop 416 buah," papar Slamet.
"Ini kita berikan kepada siswa yang tidak punya gawai. Kedua, untuk guru ternyata ada yang tidak punya gawai, khususnya guru honor," imbuhnya.(OL-11)
Kendati demikian, Sarjoko tak menyebut secara detail 40 sekolah mana saja yang akan dilakukan uji coba sekolah swasta gratis tersebut.
Pemprov DKI Jakarta, Gubernur Pramono Anung tengah melakukan program pemutihan ijazah untuk siswa sekolah swasta yang ijazahnya ditahan karena tunggakan biaya sekolah.
Bank DKI resmi membagikan dividen senilai Rp249,31 miliar atau dengan dividen payout ratio 32% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp779,10 miliar.
Dampak negatif itu mulai dari kemacetan parah, polusi udara, hingga kecelakaan lalu lintas,
Agar Pemprov DKI mencari sumber-sumber pendanaan lainnya, seperti mendapatkan sponsor atau melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan swasta
Dengan adanya program ini, diharapkan anak-anak penerima KJP bisa mendapatkan hiburan dan lebih gembira dengan berwisata di Ancol.
Balita berumur kurang dari dua tahun menjadi kelompok paling berisiko terhadap dampak dari screen time (paparan waktu layar).
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Melatonin merupakan hormon yang bikin mengantuk hingga seseorang akhirnya bisa tertidur.
Kondisi ini dikenal sebagai gadget neck, yaitu nyeri yang muncul karena posisi kepala menunduk terlalu lama, seperti saat menatap layar ponsel atau laptop.
Autisme virtual menyebabkan anak mengalami kesulitan komunikasi sosial, perilaku repetitif, dan perilaku yang tidak lazim.
PP Tunas tidak melarang penggunaan gawai. Namun, PP mengatur produk, layanan, dan fitur (PLF) yang diakses anak harus sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved