Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PARKIR liar kembali merajalela di Tanah Abang tepatnya di Jalan KH Mas Mansyur dari arah Karet menuju Pasar Tanah Abang Blok B.
Parkir motor yang tidak resmi ini berbaris dari Masjid Jami Al Ma'mur hingga ke tikungan di sisi Gedung Blok B. Motor-motor para pembeli serta pedagang Pasar Tanah Abang ini diparkir hingga lima banjar dan memakan hingga dua lajur Jalan KH Mas Mansyur.
Rini, 45, salah satu pembeli baju di Pasar Tanah Abang asal Jakarta Barat merasa terganggu dengan adanya parkir liar tersebut. Selain membuat keadaan semrawut, jalanan juga menjadi macet.
Dibutuhkan waktu tempuh hingga 30 menit menuju Blok B dari Stasiun Karet menggunakan angkutan mikrolet akibat kemacetan tersebut. Padahal jarak kedua tempat kurang dari 2 km.
"Saya kira habis demo terus ditutup kemarin orang-orang pada takut bawa kendaraan jadi lalu lintas bisa lancar. Tapi ternyata sama saja. Macetnya kebangetan," ujar Rini kepada Media Indonesia, Sabtu (25/5).
Baca juga: Parkir Liar Tanah Abang Dipicu Pengunjung yang Membeludak
Rini memang terbiasa menggunakan angkutan mikrolet yang wara-wiri ke Tanah Abang. Menurutnya selain lebih murah, menggunakan mikrolet lebih nyaman terlebih saat membawa banyak barang hasil berburu di Tanah Abang.
Namun, musuh utama Rini memanglah kemacetan yang tidak bisa dihindari.
"Kalau naik ojek selain mahal juga ga bisa bawa barang banyak kan. Ini saya biasa bawa dua buntal belanjaan. Naik angkot lebih murah, kalau bawa banyak ya sekiranya kasih ongkos lebih sedikit, sopir nggak keberatan," tukasnya.
Ia pun berharap ada perbaikan terhadap Pasar Tanah Abang. Terlebih saat ini Jakarta telah dipimpin oleh gubernur baru.
"Ya masa dari tahun ke tahun nggak ada perubahan di sini. Yang macet banget itu sebetulnya di sini di Blok A, Blok B sama Pasar Metro. Kalau Blok G itu kan sepi, siapa yang belanja di situ? Di sini justru ramainya. Jadi harusnya yang ditata ya di sini," ujarnya. (OL-7)
Setelah melakukan penetapan calon ketua umum BPC Hipmi Jaya, rangkaian selanjutnya adalah penyampaian visi, misi, dan program kerja dari masing-masing calon ketua umum.
Jakarta memiliki keunikan tersendiri sebagai tuan rumah karena lokasi sirkuit yang berada di tengah kota namun tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitar.
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
Hal tersebut dijalankan untuk menunjang kebijakan program TransJabodetabek yang menghubungkan wilayah sekitar Jakarta seperti Depok, Bogor, Bekasi dan Tangerang.
Nantinya BUMD-BUMD di Jakarta akan berbagi ilmu atau pengetahuan mengenai pengelolaan infrastruktur berdasarkan pengalaman mengerjakan pembangunan di Jakarta agar bisa diterapkan di IKN.
Wibi mengimbau kepada seluruh warga yang nantinya memanfaatkan CFN agar tertib dan menjaga lingkungan saat kegiatan berlangsung.
Pembentukan BUMD juga lebih efektif dalam mengentaskan permasalahan parkir liar yang masih menjamur di Jakarta.
Parkir liat tidak bisa dipandang semata sebagai isu ketertiban, melainkan juga berkaitan dengan aspek sosial, keamanan, dan kenyamanan masyarakat secara luas.
Pendapatan dari parkir di Jakarta bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD) yang nantinya akan kembali untuk pelayanan masyarakat.
Aksi pungli dan parkir liar di Pasar Induk Kramat Jati itu meresahkan para pedagang dan pengunjung pasar.
Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth, bahkan mengusulkan agar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membubarkan Unit Pengelola (UP) Perparkiran
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved