Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
VIRAL di dunia maya dan media sosial seperti X dan TikTok, video asusila antara guru dan murid di sebuah sekolah setingkat SMA di Gorontalo. Video durasi 5,48 detik itu memperlihatkan adegan tidak senonoh.
Berkaca dari hal tersebut, remaja perlu diajarkan untuk menyikapi hasrat seksual. Hasrat seksual yang besar dan tidak terkontrol dapat membuat remaja melakukan seks yang tidak seharusnya.
Oleh sebab itu, peran orangtua sangat penting mengedukasi anaknya untuk menyikapi hasrat seksualnya dengan benar. Berikut tips edukasi remaja untuk menyikapi hasrat seksualnya, dilansir dari berbagai sumber.
Baca juga : Cara Hadapi Pelecehan di Media Sosial dan Dunia Nyata
1. Ajarkan Menghargai Diri Sendiri
Remaja perlu diajarkan untuk menghargai dirinya sendiri. Mengembangkan potensi diri merupakan salah satu cara menghargai diri sendiri.
Selain itu, beri pemahaman untuk menghargai lawan jenisnya dan tidak meniatkan hubungan untuk menyalurkan hasrat seksual. Beri pemahaman bahwa cinta tidak sama dengan seks.
Baca juga : Warga Jagakarsa Peras Perempuan Bermodalkan Video Asusila Sang Ibu
2. Perkuat Agama
Selain itu, orangtua dapat mendekatkan remaja dengan agama. Dengan begitu, mereka akan memahami bahwa Sang Pencipta melihat semua tindakannya meski orang lain tidak melihat apa yang mereka perbuat.
3. Seks Bebas Memiliki Risiko
Baca juga : Polisi Tangkap Dua Penyebar Video Asusila Anak Musisi
Jelaskan juga kepada remaja bahwa seks bebas memiliki risiko termasuk kehamilan hingga penyakit berbahaya, yakni infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV/Aids, sifilis dan gonore. Penyakit tersebut bisa menyerang laki-laki maupun perempuan.
4. Pantau Konten yang Ditonton
Orangtua perlu memantau konten-konten yang diakses remaja di dunia maya. Konsumsi video porno secara terus menerus dapat membuat remaja menyalurkan hasrat seksualnya tanpa memerdulikan rasa malu dan takut pada orangtua dan Tuhan.
Baca juga : Bukan Flexing, Ini Alasan Gen Z Gemar Buat Konten Olahraga Menurut Riset
5. Perbanyak Kegiatan Positif
Orangtua juga bisa mengajak remaja untuk melakukan kegiatan positif seperti pengembangan diri, eksplorasi hal baru yang positif, dan kegiatan positif lainnya.
6. Waktu Berkualitas
Kedekatan dan keakraban antara orangtua dan anak merupakan hal penting yang perlu dibangun. Sebab, apabila seorang remaja dekat dengan orangtuanya, ia pun akan terbuka dengan berbagai hal yang ia rasakan dan alami. (M-4)
Video asusila dimaksud diduga telah beredar jauh sebelum Piet Hein Babua mendaftar sebagai calon bupati ke KPU Kabupaten Halmahera Utara.
Anggota MKD DPR RI Mangihut Sinaga mempertanyakan soal kemiripan sosok pria tersebut kepada Haryanto. Namun, dibantah Haryanto.
GURU berinisial DH, 57, di Gorontalo sudah jadi tersangka dalam kasus kekerasan seksual (persetubuhan dan pencabulan) terhadap anak, yang dilakukan terhadap muridnya siswi kelas XI.
POLISI meringkus tersangka AGP, 37, yang telah mengancam korban berinisial CW, 29, untuk mengirimkan sejumlah uang.
Tersangka MRS berperan memasarkan video syur mirip AD melalui media sosial grup Telegram. Sedangkan tersangka JE berperan sebagai pengunggah konten pornografi tersebut di akun X.
Literasi digital, regulasi perlindungan anak, dan penindakan konten berbahaya jadi strategi ciptakan ruang digital yang aman
HANYA dua tahun sejak diluncurkan, sosial media dari Meta, Threads, mencapai 400 juta pengguna aktif bulanan. kepala Instagram Adam Mosseri mengumumkan pada hari Selasa, (12/8)
Istilah married single mom muncul di media sosial. Simak penjelasan fenomena ini berikut.
Budaya buruk apa yang mengemuka, mengiringi kehadiran media digital di zaman artificial intelligence (AI)?
Media sosial dapat menjadi sarana efektif untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved