Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENYANYI tanah air Bernadya Ribka Jayakusuma mendapatkan komentar negatif terkait penampilan fisiknya di TikTok. Hal tersebut terjadi setelah adanya unggahan konten TikTok dirinya saat pulang ke kampung halamannya di Surabaya, ia tampil dengan gaun panjang berwarna hitam dan sepatu sneakers.
Selain menerima komentar negatif terhadap postur tubuhnya, komentar negatif juga menyasar bagian dada Bernadya sehingga cenderung mengandung unsur pelecehan seksual.
Tak hanya kasus pelecehan secara daring, ada pula kasus pelecehan seksual secara langsung yang dialami oleh seorang penari Bali. Saat membawakan tari bumbung di atas panggung, seorang penari berkebaya merah tersebut tiba-tiba dicium oleh seorang pria tak dikenal. Hal tersebut tampak dari video yang diunggah oleh akun Instagram @jeg.bali_ pada Senin, 23 September 2024.
Baca juga : Pesan Bernadya setelah Alami Pelecehan di Medsos
Berkaca dari kejadian demi kejadian pelecehan yang banyak terjadi, lalu bagaimana cara menghadapi pelecehan online dan secara langsung? Simak caranya, sebagai berikut.
Melansir dari situs KSPSI, Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) merupakan bentuk ketidakadilan dan diskriminasi gender yang terjadi di ruang daring atau online. Pelecehan menjadi salah satu jenis KBGO.
Melansir dari situs Monique Burr Foundation for Children (MBF), organisasi nirlaba yang berfokus pada pendidikan pencegahan penganiayaan di AS dan berbagai sumber lainnya, agar terhindar dari pelecehan online, disarankan untuk:
Baca juga : Bukan Flexing, Ini Alasan Gen Z Gemar Buat Konten Olahraga Menurut Riset
1. Memperhatikan konten yang akan diunggah.
Sebagai pengguna media sosial, kamu akan berinteraksi dengan banyak orang dari beragam latar belakang dan budaya. Setiap orang bisa melihat konten yang kamu unggah dan bisa mengomentari serta menyimpan konten tersebut.
Oleh sebab itu, sebelum mengunggah sebuah konten di platform media sosial pribadi kamu, sebaiknya sudah diperhatikan dan dipikirkan konten tersebut apakah layak untuk diunggah atau tidak.
Baca juga : Waspada terhadap Modus Kenalan dan Iming-Iming Uang
2. Lindungi Rahasia Pribadi
Selain itu, jangan sebarkan konten yang mengandung hal-hal penting menyangkut diri sendiri seperti alamat rumah, dokumen penting, dan lainnya.
Hal ini akan memancing tindakan kekerasan, yang bisa saja tidak hanya terjadi di dunia maya tetapi juga secara langsung karena pelaku bisa mendatangi alamat rumah yang tertera di konten.
Baca juga : Pelecehan Seksual Ibu ke Anak, UPTD PPA Tangsel Dampingi Korban
Apabila kamu mengalami pelecehan secara langsung (dunia nyata), kamu bisa bertindak sebagai berikut.
1. Berani Bertindak Tegas saat Kejadian
Apabila kamu dilecehkan oleh orang yang tidak dikenal maupun yang dikenal, kamu bisa bertindak tegas di saat kejadian tersebut.
Jika posisi kamu saat itu benar-benar sendiri, berusahalah untuk menjauh dan berlari mencari tempat yang aman dan meminta bantuan.
2. Melaporkan
Kamu bisa melaporkan tindakan pelecehan yang kamu terima kepada pihak berwenang. Jangan ragu untuk melaporkan tindakan tersebut.
Ceritakan segala hal secara detail yang terjadi saat pelecehan seksual dilakukan, seperti tempat, waktu, ciri-ciri pelaku (apabil kenal dengan pelakunya, bisa menyebutkan namanya), dan apa saja yang dikatakan oleh pelaku.
1. Dokumentasikan
Segala hal buruk yang kamu terima di media sosial bisa kamu dokumentasikan dan simpanlah bukti pelecehan online tersebut. Pelecehan bisa menjadi semakin parah dan ketika hal tersebut terjadi, kamu harus memiliki salinan bukti pelecehan dan komentar jahat sehingga bisa melaporkan hal tersebut ke pihak berwenang.
2. Kelola Emosi dan Reaksi yang Dilakukan
Setelah menerima komentar negatif yang berbau pelecehan secara online, tentu kita ingin membalas komentar tersebut. Akan tetapi, sebaiknya tidak langsung merespon komentar negatif itu terlebih dahulu. Merespon mereka akan memulai lingkaran setan yang memperburuk masalah dan memperkeruh suasana bagi korban.
3. Mencari Bantuan
Kamu bisa menceritakan kejadian buruk yang kamu terima kepada orang terdekat terlebih dahulu sehingga orang terdekat dan keluarga akan membantu kamu melewati hal tersebut. Selanjutnya, apabila dibutuhkan, kamu bisa mencari bantuan kepada tenaga medis untuk kondisi mental kamu setelah menerima perlakukan buruk di dunia maya. (M-4)
Kehadiran anak-anak sebagai kidsfluencer ini rupanya memicu kekhawatiran akan potensi eksploitasi anak
Finsta, singkatan dari "fake Instagram," adalah akun Instagram yang digunakan oleh anak-anak untuk berbagi konten lebih pribadi dan autentik tanpa tekanan penilaian publik.
Remaja perlu diajarkan untuk menyikapi hasrat seksual. Hasrat seksual yang besar dan tidak terkontrol dapat membuat remaja melakukan seks yang tidak seharusnya.
Yang menjadi konten menarik bagi masyarakat Indonesia.
Para remaja itu diketahui hanya lari-lari sambil mengacungkan senjata tajam untuk membuat konten di media sosial.
Melalui platform online seperti Shopee, brand kecantikan lokal semakin berkembang dan memperluas pasar dengan berbagai fitur dan program yang ditawarkan.
Studi menunjukkan semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perundungan terkait berat badan.
Perubahan ini tidak hanya mencakup penggunaan kata-kata, tetapi juga pada pola komunikasi secara keseluruhan
Slogan pick me mengarah kepada perilaku atau sikap seseorang yang berusaha mendapatkan perhatian dan penerimaan dengan cara menonjolkan diri sebagai pribadi yang berbeda.
BUDAYAWAN Banten Uday Suhada mengecam eksploitasi perempuan Badui yang kini marak dilakukan oleh para konten kreator ke media sosial (medsos).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved