Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Peran Media Sosial dalam Menumbuhkan Semangat Nasionalisme Generasi Muda

Novianto Ryan R
12/8/2025 10:01
Peran Media Sosial dalam Menumbuhkan Semangat Nasionalisme Generasi Muda
Ilustrasi(freepik)

GENERASI muda masa kini tak terpisahkan dari media sosial, mencari beragam konten menarik hanya dengan sentuhan ujung jari. Besarnya pengaruh media sosial itu bisa dikembangkan untuk menyebarkan semangat cinta Tanah Air.

Berbagai materi cinta Tanah Air dalam format video singkat, gambar, dan teks, mampu menjangkau audiens yang lebih luas dalam waktu singkat. Kisah sejarah dan warisan budaya disampaikan dengan cara yang sederhana dan menghibur.

Berkat media sosial, semangat nasionalisme menjadi lebih dekat dan sesuai dengan situasi masa kini. Generasi muda lebih mudah mengerti arti pentingnya mencintai negeri sendiri dalam kegiatan sehari-hari. Bukan lagi sekadar menghafal, melainkan melalui pengalaman langsung di dunia maya.

Instagram, TikTok, dan YouTube seringkali dimanfaatkan untuk menyebarluaskan pesan-pesan kebangsaan. Tayangan tentang heroisme pahlawan atau pertunjukan seni tari tradisional menjadi sangat populer. Materi seperti ini memunculkan kebanggaan terhadap jati diri bangsa.

Interaksi Sosial

Media sosial memberikan tempat berinteraksi bagi generasi muda. Mereka melakukan diskusi mengenai isu-isu kebangsaan secara terbuka dan bebas. Opini dan pembahasan menjadi bagian dari proses pembelajaran.

Meski membawa dampak positif, media sosial menghadirkan tantangan besar. Informasi palsu dan berita bohong menyebar dengan sangat cepat. Banyak orang tanpa disadari menerima informasi yang salah.

Konten asing yang tidak sejalan dengan nilai-nilai lokal pun menjadi perhatian tersendiri. Tanpa penyaringan yang tepat, budaya luar bisa merusak identitas nasional. Generasi muda terancam kehilangan identitas budaya aslinya.

Literasi Media Sosial

Oleh sebab itu, kemampuan menggunakan media digital secara cerdas menjadi sangat penting. Pengguna harus diajarkan untuk menyaring informasi secara seksama.

Materi yang ada harus dipertimbangkan bukan hanya dari daya tariknya, tetapi juga dari kebenarannya. Pemerintah dan instansi pendidikan memegang peranan yang signifikan.

Mereka perlu menghadirkan program literasi media sejak usia dini. Kurikulum juga sebaiknya menyisipkan nilai-nilai kebangsaan dalam praktik penggunaan media digital. 

Kerjasama dengan pembuat konten bisa menjadi solusi yang efektif. Pembuat konten mampu menyampaikan pesan nasionalisme dengan gaya bahasa yang sesuai dengan zaman sekarang. Materi bisa dibuat dalam bentuk tantangan, podcast, atau vlog yang menarik dan menyenangkan.

Program kampanye digital juga dapat dijalankan bersama-sama. Pesan mengenai toleransi, kerja sama, dan persatuan harus terus disebarkan. Tagar dan tren bisa diarahkan untuk tujuan pendidikan.

Generasi muda harus menjadi penggerak utama dalam kegiatan ini. Mereka bukan hanya sebagai penonton, tetapi juga pembuat konten nasionalisme.

Dengan begitu, pesan kebangsaan akan tersebar lebih merata dan mendalam. Media sosial tidak harus menjadi ancaman bagi semangat kebangsaan. Jika digunakan secara bijak, platform ini memiliki potensi yang sangat besar.

Nilai-nilai luhur bangsa tetap bisa hidup di dunia digital. Nasionalisme era digital bukan berarti meninggalkan nilai-nilai lama. Akan tetapi, cara penyampaiannya perlu disesuaikan dengan perkembangan zaman. Melibatkan teknologi, kreativitas, dan peran aktif dari masyarakat. (Jurnal MAJIM - Media Sosial dan Nasionalisme Generasi Muda/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya