Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pemutaran film Believe yang mengangkat kisah hidup Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dimanfaatkan sebagai sarana membangun kebangsaan dan nasionalisme, termasuk di dunia kerja. Kegiatan nonton bareng secara serentak pun digelar di beberapa kota yaitu Jakarta, Purwokerto, dan Cilacap. Acara itu diikuti hampir dua ribu peserta yang merupakan para karyawan PT Etos Kreatif Indonesia.
Komisaris Etos Kreatif Indonesia, Mukit Hendrayatno, mengungkapkan kegiatan itu bukan hanya menjadi sarana hiburan, melainkan juga ruang bersama untuk merenungkan nilai-nilai nasionalisme, keberanian, dan kontribusi melalui karya. Melalui film tersebut, para peserta diajak untuk melihat kembali pentingnya konsistensi dalam mengejar cita-cita, baik di ranah pribadi maupun profesional.
Believe, memuat narasi kepemimpinan, loyalitas, dan perjuangan tanpa pamrih, sebuah refleksi nilai-nilai yang relevan di banyak ruang kerja dan kehidupan masyarakat luas. Sejumlah mitra strategis dari sektor perbankan dan dunia usaha ikut mendukung acara tersebut. Kolaborasi itu mencerminkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem kerja yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki landasan nilai yang kuat.
Lebih dari sekadar tontonan, Mukit memandang film itu menjadi medium untuk menegaskan kembali bahwa dalam dunia kerja yang semakin kompleks, penting bagi individu dan institusi untuk tidak kehilangan arah pada nilai-nilai yang mendasari setiap tindakan. Keberanian, perubahan, dan kontribusi menjadi pesan kunci yang dibawa melalui kisah dalam film Believe, yang saat ini masih tayang di bioskop dan telah mendapatkan pengakuan di beberapa ajang internasional.
"Kegiatan semacam ini menegaskan pentingnya membangun budaya kerja yang tidak hanya produktif, tetapi juga bermakna. Menginternalisasi semangat kebangsaan dalam keseharian dapat memperkuat makna dari setiap langkah yang diambil, menjadikan pekerjaan bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bentuk pengabdian kepada masyarakat dan negara," tandasnya. (E-3)
Di tengah dinamika kebangsaan yang kerap diwarnai ketegangan antara identitas agama dan tenun pluralitas, sebuah pertanyaan fundamental layak kita ajukan kembali.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengungkapkan Magelang Kebangsaan Fun Run 2025 bukan sekadarperlombaan lari, tetapi Jadi Simbol Persatuan dan Semangat Pancasila
SEBANYAK tujuh pemuda-pemudi purna paskibraka terpilih dilantik dan dikukuhkan sebagai Pelaksana Duta Pancasila Paskibraka Indonesia (DPPI) Kota Yogyakarta untuk masa jabatan 2025–2029
BPIP dan UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan menggelar diskusi bertajuk “Aktualisasi Nilai Ketuhanan dan Kebangsaan dalam Menjaga Moderasi Beragama di Indonesia”. Edukasi Pancasila
Berbagai langkah kreatif harus terus diupayakan dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebangsaan yang dimiliki bangsa ini kepada generasi penerus.
"Menurut saya dalam logika kita berpikir berbangsa dan bernegara tidak etis, banyak kritik dan saran dituangkan dalam sesuatu yang lebih baik,"
Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan bahaya nasionalisme eksklusif yang bisa melahirkan perpecahan. Sebaliknya nasionalisme inklusif menjadi fondasi utama
KETUA DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan puncak peringatan Bulan Bung Karno di Makam Bung Karno di Kota Blitar
KETUA Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Zahir Yahya menilai untuk menghadapi tantangan di Indonesia yang kompleks, Islam dan kebangsaan harus berjalan beriringan.
Hal itu ia ungkapkan menanggapi wacana rencana penggunaan kenadaraan dinas hasil produk dalam negeri untuk para menteri, wakil Menteri, dan pejabat setingkat eselon I.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved