Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MERUJUK data National Center for Health Statistic (NCHS) Percentile di The American Journal of Clinical Nutrition (Jurnal Nutrisi Klinis Amerika), berat badan ideal anak laki-laki berusia 13 tahun adalah 44,95 kg dan perempuan 46,10 kg. Jika berat badan berlebih, maka masuk kategori obesitas.
Ledakan kasus obesitas atau berat berlebih pada anak menjadi salah satu refleksi penting selain masalah stunting.
Dokter Spesialis Anak Yoga Devaera mengatakan obesitas pada anak jangan disepelekan sebab akan mengundang penyakit lain, seperti jantung, diabetes, asma, otot dan lainnya. Untuk mencegahnya, orangtua harus melakukan pemantauan fisik dan kesehatan anak.
Baca juga : Ini Ciri-Ciri Anak yang Menderita Obesitas
"Untuk mengetahui obesitas pada anak bisa dilihat dari berat tubuh dan tinggi badan serta pastikan masa tubuh bukan dipenuhi oleh otot melainkan lemak," kata Yoga beberapa waktu lalu.
Jika ditemukan ketidaknormalan, langkah selanjutnya adalah berkonsultasi dengan ahlinya. Biasanya, kata Yoga, penunjang fungsi hati, selain itu akan diperiksa juga terkait gula darah. Pemeriksaan dilakukan untuk mengecek apakah ada sindrom metabolik. "Pengukuran juga bisa dilakukan dengan lingkar pinggang," urainya.
Jika sudah ditentukan bahwa obesitas pada anak tanpa penyakit penyerta, dokter akan menentukan terapi dengan tata laksana manajemen diet yakni dengan cara intervensi diet, perubahan perilaku, aktivitas fisik, obat, dan pembedahan. "Untuk pembedahan kemungkinan sangat kecil," sebutnya.
Baca juga : Ukur Lingkar Pinggang, Hindari Risiko Strok
Ia menyarankan agar orang tua mengutamakan pola makan sehat dan rutin; serta melakukan aktivitas fisik untuk mencegah obesitas. Yoga mengingatkan, upaya ini perlu dilakukan bersama keluarga.
pada level komunitas, Yoga mengatakan, pencegahan obesitas bisa dilakukan dengan memberlakukan pajak minuman/makanan manis. "Bila kadar manis tinggi bisa dikenakan cukai seperti di Inggris," katanya.
Apa yang harus dilakukan ketika anak mengalami obesitas? Ketua Pimpinan Pusat Asosiasi Nutrisionis Indonesia (ASNI) DPP Persagi Andriyanto mengatakan, anak dengan obesitas perlu diberikan banyak asupan makanan yang mengandung antioksidan.
Baca juga : Anak Obesitas Berisiko Diabetes, Cegah dengan MPASI Bergizi Seimbang
"Ketika anak mengalami obesitas, maka metabolisme dalam tubuhnya tidak akan berjalan dengan maksimal," kata Andriyanto dalam talkshow Peran Nutrisionis Dalam Mencegah Stunting dan Obesitas.
Menurut Andriyanto, sumber antioksidan didapat dari buah dan sayuran hijau yang mengandung vitamin A, vitamin C, vitamin E dan zat Selenium. Diharapkan pula orang tua dapat secara bertahap, membantu anak dalam menjalankan sebuah diet yang sehat dan aman.
Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi obesitas pada balita di Indonesia adalah sebanyak 3,8% dan obesitas usia 18 tahun ke atas sebesar 21,8%. Selain upaya pemerintah, peran keluarga terutama ibu berperan penting dalam mencegah anak stunting dan obesitas.
Terdapat pula bukti bahwa vitamin D dapat membantu Anda menurunkan berat badan.
Mendengkur saat tidur bukan hanya gangguan suara, tetapi juga bisa menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih serius, terutama bagi mereka yang mengalami kelebihan berat badan.
Pertanyaan tentang apakah makan malam dapat menyebabkan kenaikan berat badan sering kali menjadi perdebatan. Apa faktanya?
AKTOR Korea Selatan Kim Soo-hyun memuji makanan Indonesia, salah satunya nasi goreng dan merasa cocok dengan cita rasanya yang unik ketika menyapa penggemarnya
DIABETES memberikan dampak buruk pada tubuh, salah satunya membuat badan menjadi kurus. Akan tetapi, apakah kurus karena diabetes atau sakit kecing manis, badan bisa gemuk kembali?
Prosedur sedot lemak kian berkembang. Terkini, ada teknologi Lamsive+, operasi sedot lemak sekaligus pengencangan kulit.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Kriteria informasi yang layak bagi anak adalah informasi yang bersifat positif, mendukung tumbuh kembang anak, serta sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved