Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SUDAH menjadi rahasia umum bahwa olahraga baik untuk kesehatan mental dan jantung. Ternyata, terdapat sebuah penelitian baru yang menunjukkan bahwa rajin berolahraga bisa membantu menutunkan tingkat depresi.
Selain manfaat fisik, olahraga juga dapat dikaitkan dengan penurunan sinyal stres di otak, yang menyebabkan penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
Penelitian dari Mass General Brigham Biobank yang diterbitkan Selasa (16/4) di Journal of American College of Cardiology ini menganalisis data dari 50.000 lebih orang dewasa berusia sekitar 60 tahun.
Baca juga : Kurang Aktivitas Fisik Merupakan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular
Studi tersebut mengamati survei yang diberikan kepada peserta tentang pengaruh aktivitas fisik terhadap otak, untuk mendalami keterkaitan aktivitas yang berhubungan dengan kadar stres, dan catatan digital kejadian kardiovaskular.
“Orang yang berolahraga lebih banyak mengalami penurunan sinyal terkait stres di otak,” kata penulis utama studi tersebut, Dokter Ahmed Tawakol, ahli jantung di Rumah Sakit Umum Massal dan profesor kedokteran di Harvard Medical School di Boston.
“Kami menemukan hubungan yang baik bahwa olahraga tampaknya mengurangi risiko penyakit jantung dengan mengurangi sinyal stres,” tambahnya.
Baca juga : Tidak hanya Fisik, Olahraga Panjat Dinding Ternyata juga baik bagi Kesehatan Mental
Tawakol dan timnya juga mengatakan bahwa mereka ingin mengetahui apakah orang dengan lebih banyak sinyal stres di otak akan mendapatkan manfaat lebih besar dari olahraga.
“Yang mengejutkan, kami juga menemukan peningkatan lebih dari dua kali lipat manfaat olahraga di antara individu yang mengalami depresi dibandingkan individu yang tidak mengalami depresi atau tidak memiliki riwayat depresi,” kata Tawakol.
Hubungan antara jumlah olahraga dan penurunan tingkat risiko kardiovaskular juga bervariasi tergantung apakah seseorang memiliki riwayat depresi, tambahnya.
Baca juga : Ingin Bahagia? Pastikan Waktu Tidur Mencukupi
Bagi orang-orang yang tidak memiliki riwayat depresi, manfaat olahraga dalam mengurangi penyakit kardiovaskular meningkat setelah sekitar 300 menit melakukan aktivitas fisik sedang dalam seminggu.
Namun bagi penderita depresi, Tawakol menyatakan, manfaatnya akan terus berlanjut seiring dengan bertambahnya waktu yang dihabiskan. Manfaat ini merupakan tambahan dari manfaat psikologis yang sebelumnya sudah ditemukan oleh para peneliti dari olahraga.
“Kami tahu depresi merupakan faktor risiko penting penyakit jantung dan juga merupakan salah satu kondisi paling umum yang berhubungan dengan stres,” kata salah satu penulis studi Dokter Karmel Choi, psikolog klinis dan asisten profesor di Harvard Medical School dan Rumah Sakit Umum Massachusetts.
Baca juga : Daftar Kebiasaan untuk Menjaga Kesehatan Jantung
“Meskipun beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap stres dan konsekuensi kesehatan, kami melihat mereka juga mendapat manfaat lebih dari olahraga dan efek modulasi stresnya,” tuturnya.
Direktur pencegahan dan kesehatan kardiovaskular di National Jewish Health di Denver, Andrew Freeman mengatakan olahraga yang bisa diterapkan tidak perlu seperti atlet profesional. Cukup dengan melakukan latihan yang berpengaruh pada pernapasan.
Freeman pun mengatakan perlunya berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan olahraga pernapasan selama 30 menit setiap harinya. Konsultasi dengan dokter membuat Anda mengetahui kebutuhan olahraga rutin.
Pun demikian, penting pula untuk mengetahui olahraga yang Anda gemari. “Jika Anda tidak suka berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, jangan lakukan itu. Tapi carilah cara untuk melakukan aktivitas fisik yang benar-benar Anda nikmati,” katanya.
Intensitas olahraga, jelas Freeman, juga perlu ditambahkan. Ketika sudah merasa lebih kuat dari sebelumnya, seseorang bisa melakukan aktivitas yang lebih keras dengan menaikkan intensitas.
Freeman memberi indikator, jika seseorang sudah bisa mengatakan satu kalimat lengkap ketika sedang melakukan aktivitas fisik, maka naikkan intensitasnya. Sebab, manusia, jelas Freeman, didesain untuk banyak bergerak.
“Ternyata manusia dirancang untuk bergerak dan banyak bergerak, dan ketika kita melakukannya, terutama ketika berada di luar ruangan dan di antara pepohonan, ada data yang menunjukkan bahwa itu memiliki efek pereda stres yang sangat signifikan,” tutur Freeman. (Z-10)
Organisasi kesehatan seperti WHO menyarankan minimal 150 menit olahraga sedang per minggu atau sekitar 30 menit per hari selama 5 hari.
Agar tubuh lebih aktif, baiknya berdiri dan jalan setiap 30 hingga 60 menit saat duduk lama, olahraga ringan minimal 20 sampai 30 menit per hari
Aktivitas fisik ringan hingga sedang seperti dance selama 15 menit setiap hari dapat langsung meningkatkan fungsi sistem pernapasan.
Komunitas ini diharapkan menjadi wadah yang tepat untuk warga dalam menikmati aktivitas water sport dengan lebih baik dan nyaman.
OLAHRAGA padel saat ini begitu viral dengan banyak kalangan yang memainkan olahraga ini. Mulai dari kalangan figur publik hingga warga umum, padel menjadi kecintaan baru.
Empat pesepakbola wanita berdarah Belanda resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk memperkuat Timnas Sepak Bola Putri Indonesia.
Mengkonsumsi sayuran secara konsisten dapat mengurangi kemungkinan timbulnya uban, menurut temuan terbaru dari peneliti internasional.
Diabetes tipe 2 muncul ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan/atau tidak memproduksi insulin cukup untuk menjaga kadar glukosa darah tetap normal.
PT Lami Packaging Indonesia (LamiPak Indonesia) melalui tim environment, health, and safety (EHS), bekerja sama dengan tim public relations, menyalurkan 180 dosis vaksin influenza.
Jika anak dalam kondisi yang prima tanpa adanya masalah pada saluran pencernaan dan dapat tumbuh serta berkembang dengan baik, pemberian probiotik tidak perlu harus rutin.
Sawi putih bukan hanya sayur murah meriah, tapi juga kaya vitamin C, K, folat, dan antioksidan. Ini 9 manfaat sawi putih untuk tubuh.
Bukan hanya bermanfaat bagi kesehatan tulang saja, ternyata Vitamin K juga sangat memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved