Jumat 07 Oktober 2022, 06:30 WIB

Kurang Aktivitas Fisik Merupakan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Kurang Aktivitas Fisik Merupakan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular

The Health Site
Ilustrasi

 

DIREKTUR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Eva Susanti mengatakan kurangnya beraktivitas fisik menjadi salah satu faktor risiko, selain hipertensi tidak terkontrol dan obesitas, terhadap kejadian penyakit kardiovaskular.

"Kurang aktivitas fisik, semakin banyak orang yang tidak berolahraga. Kita harus memastikan masyarakat beraktivitas fisik lebih dari 30 menit sehari," ujar dia dalam sebuah acara kesehatan daring, dikutip Jumat (7/10).

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan kejadian penyakit kardiovaskular adalah kebiasaan merokok dan adanya penyakit diabetes.

Baca juga: Studi Temukan Berjalan Kaki 10 Menit Bisa Menambah Umur Lansia

Dia lalu mengingatkan masyarakat untuk mulai mengadopsi gaya hidup sehat serta membiasakan deteksi dini untuk mencegah atau mengantisipasi penyakit jantung.

Menurut Kementerian Kesehatan, gaya hidup sehat, selain rutin beraktivitas fisik, juga meliputi menerapkan pola makan sehat termasuk tinggi buah dan sayuran dan menghindari lemak saturasi yang buruk untuk jantung seperti makanan yang digoreng.

Selain itu, orang-orang juga disarankan menjaga berat badan normal demi dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit jantung. 

Berat badan berlebih biasanya lekat kaitannya dengan penyakit jantung, diabetes, dan kadar kolesterol yang buruk.

Eva juga mengingatkan supaya masyarakat dapat mengelola stres karena ini berhubungan dengan sistem imun dan terjadinya penyakit.

Penyakit kardiovaskular terjadi karena adanya gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Penyakit ini menyumbangkan 14,4% sebagai penyakit tidak menular (PTM) penyebab kematian terbanyak, menurut data Global Status Report 2019.

Di antara berbagai jenis penyakit kardiovaskular, penyakit jantung termasuk salah satunya. 

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi penyakit jantung di Indonesia berdasarkan diagnosa jantung sebesar 1,5% dan prevalensi penyakit jantung koroner 0,5% pada 2013.

"Beban penyakit global berdasarkan faktor risiko adalah tekanan darah tinggi, gula darah dan obesitas yang menduduki lima besar penyebab kematian utama di Indonesia. Kesemuanya faktor ini menjadi faktor risiko utama untuk menyebabkan penyakit jantung," jelas Eva. (Ant/OL-1)

Baca Juga

Ist

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jabar Desak Muktamar VII Digelar Tahun ini

👤mediaindonesia.com 🕔Senin 27 Maret 2023, 23:12 WIB
Ketua PW DMI Jabar KH Ahmad Siddiq menyinggung pelaksanaan Rapimnas yang tidak demoktris dan mengabaikan aspirasi dari Pimpian Wilayah (PW)...
Freepik.com

Penyebab dan Cara Mengatasi Sesak Napas

👤Mesakh Ananta Dachi 🕔Senin 27 Maret 2023, 23:02 WIB
Beberapa kondisi sesak napas yang terjadi disebabkan oleh masalah pada paru-paru, namun ada juga karena kondisi pada...
Instagram

Menpan: Perubahan Cuti Bersama Lebaran 2023 belum Final

👤Kautsar Widya Prabowo 🕔Senin 27 Maret 2023, 22:40 WIB
Menpan RB Azwar Annas mengatakan kepastian perubahan tanggal cuti bersama masih dibahas bersama dengan sejumlah menteri...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya