Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
HUJAN tak menyurutkan semangat siswa SLB Negeri A Citeureup, Kota Cimahi, untuk mengikuti kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) Ramah Pancawaluya tahun ajaran 2025/2026.
Sebanyak 284 siswa dari tingkat TK, SD, SMP hingga SMA hadir pada pelaksanaan hari pertama masuk sekolah didampingi orangtua mereka. Anak-anak itu dilayani dan mendapat perhatian lebih dari guru karena statusnya sebagai anak berkebutuhan khusus.
Untuk memastikan pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru itu berjalan sesuai yang diharapkan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah langsung memantau kegiatan tersebut.
Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK),
Kemendikdasmen, Saryadi menekankan pentingnya mengenalkan lingkungan sekolah kepada peserta didik, terutama di sekolah luar biasa.
"Kunjungan ini untuk memastikan bahwa MPLS dijalankan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," katanya, Senin (14/7).
Sejauh ini dia merasa puas dengan pelaksanaan MPLS di SLB Negeri A Citeureup. Selama lima hari ke depan, MPLS harus terbebas dari praktik-praktik yang tidak mendidik atau tidak bermanfaat.
"Kegiatan harus diarahkan agar siswa merasa nyaman dan siap belajar dengan semangat di lingkungan sekolah yang baru," tuturnya.
Saryadi juga mengingatkan agar atribut-atribut yang tidak relevan selama MPLS dihindari. Pelaksanaannya harus berada di bawah pembinaan langsung para guru.
"Di sini saya lihat para guru terlibat sepenuhnya. Saya rasa ini praktik yang sangat baik, sesuai dengan kebijakan Kementerian," ujarnya.
Anak-anak istimewa
Sementara itu, Kepala SLBN A Citereup, Gun Gun Guntara mengaku, karena siswa di sekolah ini merupakan anak-anak istimewa, pendekatan kegiatan pun dibuat lebih inklusif dan menyenangkan.
"Di MPLS ini kita mulai dengan program dari Kemendikdasmen, mengenalkan tujuh kebiasaan. Ditambah lagi ada program dari Jawa Barat, yaitu Panca Waluya, yang juga akan kita terapkan," terangnya.
Ia menambahkan langkah pertama yang dilakukan pihak sekolah adalah membuat siswa merasa senang dan nyaman terlebih dahulu, agar mereka memiliki minat dan kesiapan untuk belajar di sekolah.
"Intinya, kami ingin menciptakan suasana joyful. Sebelum masuk ke hal-hal lain seperti pengenalan guru, ruang kelas, dan program sekolah, mereka harus merasa nyaman dan senang dulu," jelasnya.
Gun Gun menegaskan bahwa proses adaptasi siswa SLB bisa jadi berbeda dengan sekolah umum. Oleh karena itu, pendekatan yang ramah dan menyenangkan menjadi prioritas utama.
"Berbeda dengan sekolah biasa, di sini siswa baru kadang sulit beradaptasi. Maka yang pertama harus dikenalkan adalah bagaimana membuat mereka senang bersekolah," tandasnya.
Kepastian itu sekaligus menjawab isu yang beredar bakal adanya penutupan tempat tersebut.
Sejak pagi terjadi antrean panjang para pelamar di sepanjang bahu ruas jalan protokol tersebut. Panjang antrean mencapai 200 meter lebih.
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat hadir memastikan pasokan listrik tetap aman, stabil, dan tanpa gangguan sepanjang acara.
Kehadiran TMC Eternal Home merupakan langkah konkret menghormati hak dasar setiap warga negara untuk mendapat pelayanan yang layak hingga akhir hayat
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Sistem zonasi dalam PPDB dapat membatasi pilihan oran tua.
Kota Cirebon menjadi salah satu dari 65 tempat percontohan untuk pelaksanaan Sekolah Rakyat di Indonesia
Bank bjb berkomitmen terus mendukung Program 3 Juta Rumah
MASA pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) bagi siswa baru jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK yang digelar secara serentak di setiap daerah dimulai Senin (14/7).
Ayep Zaki menegaskan peningkatan PAD bertujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Sunda menjadi salah satu suku terbesar di Tanah Air, tapi masih membutuhkan banyak saudagar untuk memperkuat posisinya.
Sejauh ini masih ada situasi ketidakadilan yang dirasakan masyarakat Papua, ditambah terbatasnya pengetahuan politik yang masih jadi kendala.
Program ini memberikan banyak peluang agar mengefektifkan dan mengefisienkan proses pembelajaran.
Pelaksanaan MPLS ditekankan agar siswa bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru.
Prevalensi stunting secara nasional memang sudah turun. Kini berada di angka 19,8%. Tapi kuncinya ada di Jawa Barat, karena populasinya terbesar.
Masyarakat Kota Sukabumi kini mendapatkan akses lebih mudah terhadap sembako berkualitas dengan harga yang wajar.
Beras SPHP merupakan bagian dari program pemerintah untuk menekan inflasi, menjaga daya beli masyarakat, dan mengantisipasi kenaikan harga beras di pasaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved