Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

UHC Kabupaten Cianjur Sudah Capai 96%, Aktivasi Baru 68,7%

Benny Bastiandy
03/2/2025 16:24
UHC Kabupaten Cianjur Sudah Capai 96%, Aktivasi Baru 68,7%
Deputi Direksi V BPJS Kesehatan Wilayah Jawa Barat Siswandi menyerahkan penghargaan kepada Bupati Cianjur Herman Suherman(MI/BENNY BASTIANDY)

UNIVERSAL Health Coverage (UHC) atau cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, telah mencapai di atas 95%. Atas capaian itu, Pemkab Cianjur menerima penghargaan dari BPJS Kesehatan.

Penghargaan diserahkan Deputi Direksi V Wilayah Jawa Barat BPJS Kesehatan Siswandi kepada Bupati Cianjur Herman Suherman di Ruang Garuda Pendopo Cianjur, Senin (3/2).

Herman menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan itu. Penghargaan itu menjadi penyemangat agar ke depan cakupan bisa JKN bisa mencapai 98% dengan tingkat keaktifan mencapai 80%.

"Dengan tercapainya target UHC ini, maka ketika ada masyarakat Cianjur yang sakit bisa langsung dibuatkan BPJS Kesehatan. Selama 1x24 jam bisa selesai dan digunakan. Tidak perlu menunggu lama, sehingga bisa ditangani," tambahnya, Senin (3/2).

Dia mengaku akan mendorong semua fasilitas kesehatan, baik rumah sakit maupun klinik, bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Sebab, selama ini masih ada yang belum bekerja sama, sehingga tingkat pelayanan kesehatan masyarakat masih minim.

"Mudah-mudahan semua bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan," pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, menjelaskan jumlah kepesertaan JKN saat ini mencapai 96%. Namun, tingkat keaktifannya baru kisaran 68,7%.

"Kita mendapatkan penghargaan itu dari September sampai Desember 2024. Tahun ini target kepesertaan lebih besar, harus mencapai minimal 98% dan keaktifannya minimal 80%," tambahnya.

Upaya mengejar target tahun ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Namun sudah ada berbagai solusi, salah satunya keterlibatan pihak swasta.

"Nanti kita kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan menggunakan dana CSR atau istilah sejenisnya. Kemudian dari klinik, rumah sakit, dan puskesmas. Jadi nanti akan diarahkan kepada masyarakat di wilayah sekitarnya," pungkasnya.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner