Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kekurangan Armada Tangki Air Bersih, Distribusi Bantuan Terhambat

Kristiadi
03/9/2024 19:44
BPBD Kabupaten Tasikmalaya Kekurangan Armada Tangki Air Bersih, Distribusi Bantuan Terhambat
BPBD Kabupaten Tasikmalaya mendistribusikan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan.(MI/KRISTIADI)

KRISIS air bersih terjadi di 13 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya berupaya membantu warga dengan mendistribusikan air bersih.

Sayangnya, seperti diungkapkan Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kaubpaten Tasikmalaya, Dede Sudrajat, layanan itu belum bisa maksimal dilakukan. Lantaran pihaknya kekurangan truk tangki untuk mengangkut air.

"Pendistribusi air bersih bagi masyarakat masih terkendala. Untuk mengirim air bersih tidak bisa cepat, karena harus menunggu armada pulang dari lokasi pengiriman," akunya.

Baca juga : BPBD Tasikmalaya Salurkan Air Bersih ke Salawu

Kondisi ini makin diperparah karena lokasi kekeringan berbeda dan berjauhan. Para petugas BPBD pun harus bersabah dan menunggu.

Dede menyatakan untuk pengiriman air bersih, pihaknya masih membutuhkan sebanyak 6 unit truk tangki.

Lebih jauh, dia menambahkan musim kemarau telah menyebabkan krisis air bersih di Kecamatan Cipatujah, Jamanis, Cikatomas, Kadipaten, Bojongasih, Cineam, Rajapolah, Karangjaya, Bojonggambir, Salawu, Karangnunggal dan Tanjungjaya. Sebanyak 3.025 kepala keluarga terdampak.

Baca juga : 9 kecamatan di Kota Tasikmalaya krisis air bersih

"Kami sudah mendistribusikan air bersih di Kecamatan Salawu sesuai dengan permintaan. Saat ini, permintaan terus datang, dan kami belum bisa memenuhinya dengan cepat karena kekurangan armada," lanjut Dede.

Sementara itu, Suparman, 60, warga Kampung Cirendo, Desa Kadipaten mengatakan, musim kemarau pada tiga bulan terakhir menyebabkan sumur warga mengering. Mereka memanfaatkan sisa aliran Sungai Cikidang.

"Sebagian warga juga membeli air isi ulang dan mencari sumber air. Kami sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih ke RT, RW dan dilanjutkan ke kepala desa, tapi sampai sekarang belum ada pengiriman," tambahnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner