Headline

Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.

Fokus

Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.

Dukung Sanitasi Aman, CCEP Indonesia Gelar Program Safe Water Gardens di Karawang

Sumariyadi
18/7/2024 18:52
Dukung Sanitasi Aman, CCEP Indonesia Gelar Program Safe Water Gardens di Karawang
Coca-Cola Europacific Partners Indonesia bersama pemangku kepentingan memulai program WASH+ di Karawang.(DOK/CCEP Indonesia)

DATA Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 menunjukkan hanya sekitar 7 juta rumah tangga di Indonesia memiliki akses ke sanitasi yang aman. Sementara 11 juta orang masih melakukan praktik buang air besar sembarangan (BABS).

Kondisi itu yang membuat Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) mengembangkan program WASH+, yang mengintegrasikan solusi inovatif di bidang air dan sanitasi. Program ini digulirkan  dengan pelatihan pemanfaatan lahan terbatas untuk pertanian keluarga (micro-farming) dan pengelolaan sampah yang efektif.

"Program ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap pengelolaan air yang bertanggung jawab dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat, seperti tertuang dalam komitmen keberlanjutan CCEP, This Is Forward," ujar Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications, and Sustainability CCEP Indonesia.

Baca juga : Mentan: Tiada Hari Libur, Tetap Produktif Serap Gabah di Karawang


Dia menambahkan air adalah sumber daya vital bagi alam, masyarakat, dan produk perusahaannya. Melalui WASH+, pihaknya berkomitmen untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 6 tentang
akses air bersih dan sanitasi dan nomor 11 tentang kota dan permukiman yang berkelanjutan.

Upaya itu dilakukan melalui pengembalian 100% volume air yang digunakan dalam produksi perusahaan pada 2030. Program ini juga mendukung upaya perusahaan mencapai 100% penggunaan air regeneratif di
lokasi-lokasi utama.

Tidak berhenti pada penyediaan akses air bersih yang aman, Karina juga menambahkan, program inidiharapkan turut serta memberikan peluang ekonomi baru melalui pelatihan micro-farming. Selain itu juga mendorong praktik pengelolaan sampah yang lebih baik, sejalan dengan target pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

Baca juga : KLHK Apresiasi Pelaku Usaha Lakukan Pengelolaan Air Limbah


Lingkungan sehat


Desa Kutamaneuh dipilih sebagai lokasi proyek percobaan WASH+ setelah survei menyeluruh di beberapa wilayah Bogor, Bekasi, dan Karawang. Pemilihan ini didasarkan pada kebutuhan mendesak akan akses sanitasi yang lebih baik dan komitmen masyarakat setempat untuk meningkatkan kualitas hidup.

Inisiatif program WASH+ ini mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, salah satunya Kepala Desa Kutamaneuh.

Baca juga : KLHK Resmikan Ekoparian Bintang Alam Teluk Jambe, Karawang

”Persoalan sanitasi ini menjadi salah satu perhatian yang besar bagi kami di Desa Kutamaneuh. Kami menyadari bahwa akses sanitasi yang aman dapat membantu kami mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih dan asri. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi program WASH+ ini, sekaligus berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan program agar bisa berjalan lancar dan sesuai harapan,” ujar Adang Esan, Kepala Desa Kutamaneuh.

WASH+ diharapkan memberikan manfaat komprehensif bagi masyarakat. Program ini akan meningkatkan akses air bersih, memperbaiki kebiasaan sanitasi dan kebersihan, membuka peluang mata pencaharian baru, dan meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengurangi risiko penyakit
yang ditularkan melalui air.

Program ini ditargetkan rampung pada November 2024, didukung oleh mitra
seperti Water Stewardship Indonesia dan Safe Water Gardens.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner