Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Industri Pertahanan Dalam Negeri Butuh Terintegrasi

Sugeng Sumariyadi
20/11/2023 18:18
Industri Pertahanan Dalam Negeri Butuh Terintegrasi
Seminar Industri Pertahanan Nasional 2023 di kampus ITB(MI/SUGENG SUMARIYADI)

TANTANGAN  bagi perkembangan industri pertahanan nasional masih sangat
luas. Untuk itu dibutuhkan terobosan dan kolaborasi antara pemerintah,
industri pertahanan dan pengguna alat utama sistem persejataan
(alutsista).

"Kami mencatat setidaknya masih ada lima soal besar yang menjadi
tantangan industri pertahanan nasional. Dari soal tingkat komponen dalam
negeri (TKDN), hingga integrasi ekosistem industri pertahanan dalam
negeri," ungkap Direktur Operasi PT LEN, perusahaan induk Holdin
Defend.id, Tazar Marta Kurniawan.

Dalam seminar Industri Pertahanan Nasional 2023 di kampus ITB, Senin
(20/11), dia mengungkapkan tantangan industri pertahanan nasional, di
antaranya  belum adanya regulasi khusus terkait penghitungan TDN.
"Sejauh ini belum ada TKDN yang mengatur tentang industri pertahanan,
karena tingkat kompleksitas yang tinggi dari produk pertahanan."

Tantangan lainnya, lanjut dia, soal keterbatasan kapabilitas industri
hulu dan Komponen dalam negeri yang belum memenuhi spesifikasi militer.
Kondisi itu menjadikan tingginya nilai impor.

Menurut Tazar, ekosistem industri pertahanan dalam negeri juga belum
terintegrasi. "Saat ini diperlukan sistem pertahanan yang lebih efisien
dan cepat untuk pemenuhan kebutuhan end user di dalam melakukan
investasi alutsista, termasuk pemeliharaan dan perawatan."

Ke depan, dia berharap terciptanya produk pertahanan dengan nilai TKDN
yang lebih tinggi untuk bersaing dengan perusahaan lain pada proses
tender. "Kita juga perlu mencontoh sektor pertambangan yang sudah
mengimplemtasikannya, meski belum merata."

Sementara itu, Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan, Kementerian
Pertahanan, Dedy Laksmono menyatakan pemerintah memiliki ekspektasi
tinggi terhadap industri pertahanan. Di antaranya dalam soal
kemandirian.

"Pemerintah berharap industri pertahanan dalam negeri membangun
kemandirian teknologi, serta mampu meningkatkan daya saing industri
pertahanan," ujarnya.

Dia menambahkan ekspektasi lainnya ialah industri pertahanan dalam
negeri mampu menjadi bagian dalam rantai pasok global. "Industri
pertahanan Indonesia diharapkan menjadi bagian dalam rantai industri
pertahanan global dengan menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan
pertahanan dan teknologi tinggi di tingkat internasional."

Harapan lainnya, lanjut Dedy, ialah di bidang inovasi, dengan mampu
menyediakan solusi cerdas dalam mendukung kebutuhan alutsista dalam
negeri. "Industri pertahanan juga diharapkan mampu berperan sebagai
penggerak dalam berkembangnya ekosistem industri dalam negeri,"
tandasnya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner