Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kebun Cabai di Lembang Gagal Panen Terdampak Kemarau Panjang

Depi Gunawan
05/11/2023 18:21
Kebun Cabai di Lembang Gagal Panen Terdampak Kemarau Panjang
Seorang petani di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, menunjukkan cabai yang rusak karena hama patek.(MI/DEPI GUNAWAN)

PERKEBUNAN cabai di sentra pertanian Lembang, Kabupaten Bandung Barat, banyak mengalami gagal panen, akibat kemarau panjang. Seperti yang terjadi di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, tanaman cabai rawit tumbuh tidak normal, kerdil, daunnya keriting dan menguning.

Menurut petani, penyakit patek jadi penyebab tanaman cabai yang
siap dipanen malah jadi membusuk. "Di musim kemarau ini biasanya tanaman kekurangan air ditambah serangan hama, terutama patek yang sulit dikendalikan," kata Gunawan, petani, Minggu (5/11).

Akibatnya, harga cabai rawit dari tingkat petani mengalami kenaikan yang cukup signifikan, sehingga berimbas mahalnya harga di pasar tradisional. "Sekarang cabai sedang mahal, sekilo dijual antara
Rp70 ribu," ucapnya.

Dalam kondisi normal, Gunawan mengaku, bisa memanen cabai hingga 1 kuintal dari 2.000-an pohon yang ditanam. Namun sekarang hasil panennya menyusut hingga 50% lebih atau hanya sekitar 20 kilogram.

"Bagi sebagian petani tidak serta merta bahagia dengan mahalnya harga
cabai, tidak seperti yang dibayangkan konsumen. Lihat kondisi lapangan,
mengapa jadi mahal karena stok dari kebunnya juga berkurang," bebernya.

Beberapa petani ada yang mencoba mempertahankan tanaman cabai dengan
mengeluarkan biaya lebih untuk membeli insektisida dan pestisida namun
hasilnya tidak maksimal.

Berbeda dengan Gunawan, Siti, petani lainnya menyebutkan, pertumbuhan
tanaman cabai miliknya tidak maksimal lantaran kekurangan air. "Tanaman kekurangan air. Sangat berpengaruh sehingga buahnya enggak terlalu lebat, hasil panennya tidak banyak."

Musim kemarau juga mempengaruhi hasil panen tomat di wilayah ini. Selain busuk, harga tomat turun hingga Rp2.000 per kilogram. Justru saat ini, harga burkoli dari petani melonjak hingga dihargai Rp18 ribu per kilogram.

"Harga tomat sedang turun, yang sekarang sedang mahal cabai rawit dan
burkoli," kata Siti. (SG)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner