Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PERANAG kata-kata di media sosial antara Presiden AS Donald Trump dan Dmitry Medvedev, mantan presiden Rusia dan wakil ketua Dewan Keamanan Rusia saat ini, telah menyebabkan reposisi dua kapal selam nuklir AS yang kemungkinan lebih dekat ke Rusia, menurut sebuah unggahan yang dibuat Trump di jejaring sosial Truth Social miliknya.
"Berdasarkan pernyataan yang sangat provokatif dari Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev..., saya telah memerintahkan dua Kapal Selam Nuklir untuk diposisikan di wilayah yang tepat, untuk berjaga-jaga jika pernyataan bodoh dan provokatif ini lebih dari sekadar itu," kata Trump dikutip Deutsche Welle, Sabtu (2/8).
"Kata-kata sangat penting, dan seringkali dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak diinginkan, saya harap ini tidak termasuk dalam contoh tersebut," imbuh Trump.
Pengumuman reposisi kapal selam nuklir AS muncul di tengah meningkatnya serangan Rusia terhadap Ukraina, bahkan ketika Trump mengancam akan memberikan sanksi yang lebih keras kecuali Presiden Vladimir Putin menyetujui gencatan senjata dalam beberapa hari mendatang.
Hari berkabung diadakan di ibu kota Ukraina pada Jumat (1/8), sehari setelah Rusia meluncurkan gelombang rudal dan drone ke Kyiv, menewaskan 31 orang dan melukai lebih dari 150 lainnya.
Komentar terbaru Trump melanjutkan perang kata-kata yang sedang berlangsung di media sosial antara dirinya dan Medvedev.
Medvedev menjabat sebagai presiden Rusia dari 2008 hingga 2012, di antara masa jabatan Presiden Vladimir Putin, dan sekarang menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia.
Tangan Mati
Medvedev memancing kemarahan Trump ketika mengatakan bahwa ancaman presiden AS untuk mengenakan tarif pada pembeli minyak Rusia, seperti India, merupakan permainan ultimatum di mana setiap ultimatum baru merupakan ancaman dan langkah menuju perang antara Moskow dan Washington.
Pada Kamis lalu, Medvedev mengunggah sebuah pernyataan di Telegram, "Jika beberapa kata dari mantan presiden Rusia memicu reaksi gugup dari presiden Amerika Serikat yang mulia dan berkuasa, maka Rusia melakukan segalanya dengan benar dan akan terus melanjutkan jalannya sendiri."
Ia juga mengatakan Trump harus mengingat betapa berbahayanya 'Dead Hand' (‘Tangan Mati’) yang legendaris yang dirancang untuk meluncurkan rudal nuklir Moskow jika pemimpinnya disingkirkan.
Istilah ‘Dead Hand’ mengacu pada sistem Perimeter, yaitu sistem kendali senjata nuklir otomatis era Soviet. Sistem ini juga dikenal sebagai Mertvaya Ruka (bahasa Rusia untuk ‘Dead Hand’). Sistem ini dirancang untuk secara otomatis melancarkan serangan nuklir balasan, bahkan jika pimpinan dan struktur komandonya tidak berdaya saat terjadi serangan mendadak. (DW/B-3)
AS memperluas upaya untuk menghambat Pengadilan Pidana Internasional atas penuntutannya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Bagi Putin, tidak ada alasan untuk mengalah.
Trofi Piala Dunia Antarklub yang ada di Ruang Oval merupakan versi ketiga diberikan sebagai pengakuan atas kesuksesan penyelenggaraan turnamen.
Trump menilai akan lebih baik jika Putin dan Zelensky bertemu lebih dulu tanpa dirinya.
Donald Trump mengerahkan tiga kapal perang ke perairan lepas pantai Venezuela, dalam operasi memberantas perdagangan narkotika.
Sekretaris SKK Migas Luky Yusgiantoro kebijakan tarif resiprokal AS memang belum terasa sekarang, tetapi secara realistis sektor hulu migas juga akan terdampak.
Rusia berkomitmen penuh pada nonproliferasi nuklir, dan kami yakin semua pihak harus menahan diri sepenuhnya terkait retorika nuklir.
Pada Jumat (1/8) melalui platform Truth Social, Trump menyatakan mengarahkan dua kapal selam nuklir AS lebih dekat ke Rusia.
Meski Kedatangan empat kapal Rusia di Kuba dinilai serius, Pentagon memandang hal itu tidak akan menimbulkan menimbulkan ancaman bagi AS.
Sekelompok kapal Angkatan Laut Rusia, termasuk kapal selam bertenaga nuklir, tiba di Kuba pada Rabu pagi sebagai tanda penguatan hubungan antara kedua sekutu Perang Dingin ini.
SEBUAH kapal selam bertenaga nuklir milik Angkatan Laut Amerika Serikat tiba di Korea Selatan pada Minggu, 17 Desember 2023, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved