Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Kremlin Serukan Pengendalian Diri setelah Trump Kerahkan Kapal Selam Nuklir

Haufan Hasyim Salengke
05/8/2025 09:40
Kremlin Serukan Pengendalian Diri setelah Trump Kerahkan Kapal Selam Nuklir
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.(kremlin.ru )

KREMLIN mendesak semua pihak untuk hati-hati dan mengendalikan diri menyusul pengumuman Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir sebagai tanggapan atas komentar daring Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev.

"Kami menyikapi setiap pernyataan terkait isu nuklir dengan sangat hati-hati," ujar juru bicara utama Dmitry Peskov kepada para wartawan, Senin (4/8).

"Rusia berkomitmen penuh pada nonproliferasi nuklir, dan kami yakin semua pihak harus menahan diri sepenuhnya terkait retorika nuklir."

Trump sebelumnya mengatakan ia telah memerintahkan pengerahan dua kapal selam nuklir setelah Medvedev, yang menjabat sebagai presiden antara tahun 2008 dan 2012, memperingatkan akan kemampuan perangkat kiamat hipotetis Soviet yang dapat melancarkan serangan balasan nuklir bahkan jika kepemimpinan negara itu musnah.

Berbicara kepada wartawan pada Minggu, Trump mengatakan kapal selam telah berada di kawasan, tanpa mengklarifikasi apakah kapal selam tersebut bertenaga nuklir atau bersenjata nuklir, atau merinci di mana mereka ditempatkan. Pergerakan kapal selam militer AS dirahasiakan.

Peskov meremehkan pernyataan Trump, dengan menekankan kapal selam AS secara rutin dikerahkan sebagai bagian dari operasi standar.

Presiden Rusia Vladimir Putin belum secara terbuka menanggapi meningkatnya ketegangan tersebut.

Baku pendapat terjadi ketika Trump terus mendesak Moskow untuk mengakhiri perang melawan Ukraina pada 8 Agustus atau menghadapi sanksi baru.

Trump juga telah melontarkan kemungkinan tarif sekunder yang akan menargetkan negara-negara yang masih berdagang dengan Rusia, termasuk Tiongkok dan India.

Ketika ditanya tentang komentar Trump akhir pekan lalu bahwa AS benar-benar siap untuk potensi kebuntuan nuklir, Peskov menekankan bahwa tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir. (Moscow Times/B-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya