Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kembali Diancam Trump, Putin Bergeming dengan Misi Perangnya

Haufan Hasyim Salengke
31/7/2025 13:34
Kembali Diancam Trump, Putin Bergeming dengan Misi Perangnya
ilustrasi - Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) melakukan panggilan telepon selama lebih dari dua jam pada Mei lalu.(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan Rusia hanya memiliki waktu hingga 8 Agustus untuk berdamai dengan Ukraina atau menghadapi konsekuensi sanksi baru.

"Sepuluh hari dari hari ini," kata Trump, Selasa (29/7), kepada wartawan di Air Force One ketika diminta untuk mengklarifikasi tenggat waktu barunya untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Trump, yang sedang terbang kembali dari Inggris ke Washington, menuding Presiden Vladimir Putin bercakap baik dan gestur penuh hormat saat bertelepon dengannya namun terus meluncurkan roket ke kota-kota Ukraina.

Presiden ke-45 dan ke-47 'Negeri Paman Sam' ini mengatakan akan mempersingkat tenggat waktu sebelumnya, yaitu 50 hari, untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina menjadi 10-12 hari, dengan memperingatkan sanksi baru dan kemungkinan tarif sekunder.

Trump mengatakan kepada wartawan di Air Force One bahwa ia belum menerima respons apa pun dari Putin tentang tenggat waktu perdamaian barunya, dan menyebutnya sebagai memalukan.

"Kami akan mengenakan tarif dan sebagainya," kata Trump. "Saya tidak tahu apakah itu akan memengaruhi Rusia karena, jelas, (Putin) ingin perang terus berlanjut... Itu mungkin memengaruhi mereka atau tidak, tetapi bisa saja."

Merespons Trump, Kremlin pada Selasa mengatakan mereka telah mempertimbangkan ultimatum Trump, tetapi menolak berkomentar mengenai prospek sanksi baru.

Juru bicara utama Dmitry Peskov menegaskan ada atau tidaknya ancaman Trump, perang Rusia melawan Ukraina akan terus berlanjut.

Pada Rabu (30/7), Peskov menepis komentar terbaru Trump, dan mengatakan kepada sejumlah laporan bahwa sanksi Barat bukanlah sesuatu yang baru.

“Kita telah hidup di bawah sanksi berat cukup lama,” tegas Peskov. (Moscow Times/B-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya