Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Thailand dan Kamboja Sepakati Gencatan Senjata setelah Lima Hari Bentrokan

Dhika Kusuma Winata
28/7/2025 20:26
Thailand dan Kamboja Sepakati Gencatan Senjata setelah Lima Hari Bentrokan
Peta perbatasan Thailand-Kamboja.(Dok. Google Maps)

THAILAND dan Kamboja akhirnya mencapai kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata tanpa syarat setelah lima hari pertempuran di wilayah perbatasan yang disengketakan. Kesepakatan tercapai usai kedua perdana menteri masing-masing negara bertemu di Putrajaya, Malaysia, Senin (28/7).

Pertemuan PM sementara Thailand Phumtham Wechayachai dan PM Kamboja Hun Manet digelar di Seri Perdana alias kediaman resmi PM Malaysia Anwar Ibrahim.

Dalam pernyataan bersama yang dibacakan oleh Anwar Ibrahim, Thailand dan Kamboja menyepakati gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang berlaku mulai Senin tengah malam pukul 24.00 waktu setempat.

"Ini adalah langkah awal yang penting menuju penurunan eskalasi dan pemulihan perdamaian serta keamanan," kata Ibrahim Anwar dalam konferensi pers didampingi Phumtham Wechayachai dan Hun Manet.

Anwar menambahkan komandan militer dari kedua pihak akan menggelar pertemuan pada Selasa pagi, disusul pertemuan Komite Perbatasan Bersama pada 4 Agustus di Kamboja.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga ikut campur tangan dalam upaya damai tersebut. Hun Manet turut mengucapkan terima kasih kepada Trump atas dukungannya dan menyebut gencatan senjata sebagai fondasi untuk meredakan ketegangan di masa depan.

"Hari ini kami mengadakan pertemuan yang sangat baik dan hasil yang sangat positif," kata Hun Manet.

Sebelum kesepakatan tercapai, kedua negara sempat saling melancarkan tuduhan. Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menyatakan di hari kelima Thailand menyerang wilayah Kamboja dengan senjata berat dan pengerahan pasukan dalam jumlah besar.

Sementara itu, saat berangkat dari bandara Bangkok menuju pertemuan, Phumtham sempat meragukan itikad baik dari pihak Kamboja, Namun seusai perundingan, Phumtham menyerukan agar gencatan senjata dijalankan secara tulus oleh kedua pihak.

"Thailand memilih penyelesaian damai, sambil tetap melindungi kedaulatan dan nyawa rakyat kami," ungkapnya.

Thailand melaporkan 23 korban jiwa, terdiri dari sembilan tentara dan 14 warga sipil. Di kubu Kamboja mengonfirmasi 8 warga sipil dan 5 prajurit tewas.Militer Thailand juga menyatakan telah menyerahkan jenazah 12 tentara Kamboja yang gugur dalam pertempuran.

Hingga kini, sekitar 138.000 warga telah mengungsi dari wilayah perbatasan Thailand dan sekitar 140.000 orang di Kamboja mengungsi.

Pemerintah Thailand pun menyerukan kepada warganya agar tidak melakukan tindakan kekerasan, baik secara verbal maupun fisik, terhadap para migran Kamboja di dalam negeri. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya