Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) pada Jumat (25/7) mengeluarkan pernyataan resmi terkait eskalasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja yang memanas. Kemenlu RI menyatakan keprihatinan dan mengikuti secara seksama perkembangan situasi di wilayah perbatasan tersebut.
Pemerintah Indonesia mendorong kedua negara untuk menempuh jalur damai dalam menyelesaikan sengketa yang sedang berlangsung.
Indonesia menegaskan komitmennya terhadap perdamaian kawasan dan menyatakan keyakinannya bahwa sebagai sesama anggota ASEAN, baik Thailand maupun Kamboja memiliki kesadaran yang sama akan pentingnya stabilitas regional.
"Kami yakin sebagai negara yang bertetangga, kedua negara akan kembali ke cara-cara damai untuk menyelesaikan perbedaan mereka, sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercermin dalam Piagam ASEAN dan Traktat Persahabatan dan Kerja Sama," demikian pernyataan resmi Kemenlu RI.
Konflik di perbatasan Thailand-Kamboja kembali memanas dalam beberapa hari terakhir dengan korban jiwa dan sekitar 100 ribu warga sipil terpaksa mengungsi. Selain menyampaikan sikap diplomatik, Kemlu RI menegaskan pemerintah secara aktif memantau WNI yang berada di kedua negara.
“Pemerintah Republik Indonesia juga terus memantau keselamatan dan keberadaan warga negara Indonesia yang tinggal di daerah terdampak,” ujar Kemlu dalam pernyataan tertulis.
Menanggapi situasi yang berkembang, KBRI di Bangkok sebelumnya telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI di Thailand agar tetap waspada, tidak panik, dan menghindari kawasan perbatasan Thailand-Kamboja.
WNI juga diminta untuk melakukan lapor diri serta mengikuti informasi resmi dari KBRI dan otoritas setempat.
Langkah serupa juga disampaikan oleh KBRI Phnom Penh di Kamboja. KBRI Phnom Penh mengimbau seluruh WNI di negara tersebut untuk menghindari atau membatasi perjalanan ke daerah yang terdampak konflik demi keselamatan diri. (H-3)
HUBUNGAN diplomatik antara Thailand dan Kamboja memasuki titik nadir setelah kedua negara saling mengusir duta besar masing-masing di tengah memanasnya konflik bersenjata di perbatasan.
DI tengah meningkatnya eskalasi konflik perbatasan Thailand-Kamboja, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di kedua negara mengeluarkan pesan khusus kepada seluruh WNI di sana.
KONFLIK bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali mencuat ke permukaan, menjadi yang paling mematikan dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Lebih dari 100.000 warga mengungsi akibat bentrokan paling berdarah antara Thailand dan Kamboja. Sebanyak 14 orang tewas dalam pertempuran ini.
Dua warga sipil, termasuk seorang anak berusia 12 tahun, tewas setelah Kamboja menembakkan dua roket BM-21 ke tengah sebuah desa di Provinsi Surin, Thailand, pada Kamis pagi (24/7)
Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja telah memaksa 130.000 orang mengungsi
Thailand melaporkan jatuh 15 korban jiwa, terdiri dari 14 warga sipil dan seorang prajurit, serta 46 korban luka, termasuk 15 anggota militer.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved