Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
ALI Murtado, 24, mahasiswa asal Indonesia, membagikan pengalamannya saat proses evakuasi dari Iran di tengah situasi genting akibat serangan Israel. 11 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran akibat konflik yang terjadi di negara tersebut dan Israel tiba di Bandara Soekarno Hatta pada hari ini, Selasa (24/6) malam.
"Kondisi di sana cukup mencekam karena ada serangan dari Israel beberapa saat, lalu berhenti beberapa saat, dan kadang-kadang lanjut lagi. Lokasi saya di Kota Qom, Iran," ucap Ali dikutip Antara, Rabu (25/6).
Ali menjelaskan bahwa proses evakuasi melalui jalur darat sempat terhenti karena serangan drone dari Israel. Bersama WNI lainnya, ia harus berlindung di tempat perlindungan bawah tanah yang telah disiapkan oleh pemerintah Iran.
"Saya sempat mendengar suara ledakan besar sebanyak dua kali dan mayoritas serangan Israel itu berhasil ditepis Iran," kata Ali.
Perjalanan evakuasi dimulai dari Kota Qom menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran, lalu dilanjutkan ke perbatasan Baku, Azerbaijan. Menurut Ali, perjalanan itu memakan waktu sekitar empat hingga lima hari melalui jalur darat.
"Kami menginap satu hari di gedung KBRI, setelah itu jam 07.00 waktu setempat kami berangkat ke perbatasan Iran-Azerbaijan di wilayah Baku. Di sana kami itu menginap selama sekitar dua hari baru diterbangkan ke Istanbul lalu ke Jakarta," ucap Ali.
Secara keseluruhan, sebanyak 97 WNI berhasil dievakuasi ke Baku oleh KBRI. Dari jumlah itu, tahap pertama pemulangan mencakup 29 orang dengan penerbangan berbeda-beda menuju Indonesia.
Namun, karena situasi di kawasan Timur Tengah kembali memanas, hanya 11 orang yang berhasil tiba di Indonesia lebih awal menggunakan penerbangan Turkish Airlines (TK 56) dengan tujuan Cengkareng, Jakarta. Mereka mendarat sekitar pukul 17.35 WIB.
Sementara dari total 29 WNI yang dipulangkan, ada 18 orang lagi tertahan di Qatar karena di sana ada penutupan bandara, jadi untuk penerbangannya tertunda. (Ant/P-4)
SEBANYAK 11 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran akibat konflik yang terjadi di negara tersebut dan Israel tiba di Bandara Soekarno Hatta pada hari ini, Selasa (24/6) malam.
97 orang WNI yang berhasil dievakuasi tersebut dilakukan beberapa tahapan pemulangan, dimana tahap pertama ada 29 orang diterbangkan ke Tanah Air.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengungkapkan sebanyak 68 dari total 97 Warga Negara Indonesia (WNI) yang sudah dievakuasi dari Iran masih menunggu jadwal pemulangan ke Tanah Air.
68 orang dari total 97 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran masih menunggu jadwal pemulangan ke Tanah Air dan masih berada di KBRI Teheran dan Baku.
SEBANYAK 11 warga negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Iran telah kembali ke Tanah Air melalui Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa (24/6) sekitar Pukul 17.35 WIB.
Salah satu dampak utama adalah lonjakan biaya pengiriman dan logistik akibat penutupan Selat Hormuz oleh Pemerintah Iran.
Dia berharap ke depannya penyelenggaraan haji akan berjalan jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Apalagi saat ini sudah ada peraturan baru
KETEGANGAN geopolitik di Timur Tengah, khususnya konflik antara Israel dan Iran serta potensi penutupan Selat Hormuz, menjadi perhatian serius pemerintah Indonesia.
RATUSAN penumpang pesawat Qatar Airways batal terbang pada Selasa (24/6) malam. Ratusan penumpang maskapai itu pun memilih bertahan di Bandara I Gusti Ngurah Rai sambil menunggu kejelasan jadwal penerbangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved