Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Mahasiswa Indonesia Ungkap Suasana Mencekam sebelum Dievakuasi dari Iran

Akmal Fauzi
25/6/2025 13:00
Mahasiswa Indonesia Ungkap Suasana Mencekam sebelum Dievakuasi dari Iran
Petugas kesehatan dari Karantina Kesehatan Bandara memeriksa suhu badan sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) setibanya dari Iran di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Selasa (24/6/2025).( ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

ALI Murtado, 24, mahasiswa asal Indonesia, membagikan pengalamannya saat proses evakuasi dari Iran di tengah situasi genting akibat serangan Israel. 11 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran akibat konflik yang terjadi di negara tersebut dan Israel tiba di Bandara Soekarno Hatta pada hari ini, Selasa (24/6) malam.

"Kondisi di sana cukup mencekam karena ada serangan dari Israel beberapa saat, lalu berhenti beberapa saat, dan kadang-kadang lanjut lagi. Lokasi saya di Kota Qom, Iran," ucap Ali dikutip Antara, Rabu (25/6).

Ali menjelaskan bahwa proses evakuasi melalui jalur darat sempat terhenti karena serangan drone dari Israel. Bersama WNI lainnya, ia harus berlindung di tempat perlindungan bawah tanah yang telah disiapkan oleh pemerintah Iran.

"Saya sempat mendengar suara ledakan besar sebanyak dua kali dan mayoritas serangan Israel itu berhasil ditepis Iran," kata Ali.

Perjalanan evakuasi dimulai dari Kota Qom menuju Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran, lalu dilanjutkan ke perbatasan Baku, Azerbaijan. Menurut Ali, perjalanan itu memakan waktu sekitar empat hingga lima hari melalui jalur darat.

"Kami menginap satu hari di gedung KBRI, setelah itu jam 07.00 waktu setempat kami berangkat ke perbatasan Iran-Azerbaijan di wilayah Baku. Di sana kami itu menginap selama sekitar dua hari baru diterbangkan ke Istanbul lalu ke Jakarta," ucap Ali.

Secara keseluruhan, sebanyak 97 WNI berhasil dievakuasi ke Baku oleh KBRI. Dari jumlah itu, tahap pertama pemulangan mencakup 29 orang dengan penerbangan berbeda-beda menuju Indonesia.

Namun, karena situasi di kawasan Timur Tengah kembali memanas, hanya 11 orang yang berhasil tiba di Indonesia lebih awal menggunakan penerbangan Turkish Airlines (TK 56) dengan tujuan Cengkareng, Jakarta. Mereka mendarat sekitar pukul 17.35 WIB.

Sementara dari total 29 WNI yang dipulangkan, ada 18 orang lagi tertahan di Qatar karena di sana ada penutupan bandara, jadi untuk penerbangannya tertunda. (Ant/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya