Headline
Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.
Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) memulai evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Iran pada Jumat (20/6) menyusul memburuknya situasi akibat perang Iran-Israel yang semakin intens.
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu, Judha Nugraha, mengonfirmasi proses evakuasi WNI sudah mulai dilakukan. WNI dievakuasi melalui jalur darat. Sebelumnya, para WNI terlebih dahulu dikumpulkan dan menginap semalam di safe house milik KBRI Teheran.
"Proses evakuasi saat ini sedang berjalan via darat. Sebelumnya para WNI berkumpul dan menginap semalam di safe house KBRI Teheran," ujar Judha.
Langkah itu diambil sehari setelah Menlu Sugiono menetapkan status Siaga 1 di KBRI Teheran seiring meningkatnya eskalasi konflik.
Untuk wilayah Israel dan Palestina, status Siaga 1 di bawah koordinasi KBRI Amman, Yordania, telah diberlakukan sejak 2023.
Berdasarkan data Kemenlu, saat ini terdapat 386 WNI yang tinggal di Iran. Sementara itu, di wilayah Israel tercatat ada 194 WNI dengan 11 orang di antaranya telah mengajukan permintaan evakuasi kepada Kemenlu. (H-3)
KORPS Garda Revolusi Iran (IRGC) meluncurkan serangan ke Israel yang merupakan gelombang ke-12 dari Operation True Promise 3 pada Rabu (18/6) malam waktu setempat.
KONFLIK antara Israel dan Iran terus memanas memasuki pekan kedua dengan kedua kubu kembali saling melancarkan serangan pada Jumat (20/6). Ketegangan ini menandai eskalasi serius.
RENCANA pemerintah Indonesia untuk mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Iran dan Israel menghadapi sejumlah tantangan di lapangan.
PEJABAT senior Garda Revolusi Iran, Mohsen Rezaei, menyatakan seluruh bahan nuklir yang diperkaya oleh Teheran telah dipindahkan ke lokasi-lokasi yang aman.
Pemerintah telah menyiapkan rencana kontinjensi dalam rencana evakuasi WNI di Iran termasuk cara lewat jalur darat menuju Baku, Azerbaijan. Evakuasi tahap pertama akan dimulai hari ini,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved