Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KELOMPOK bersenjata Palestina, Hamas, mengatakan mereka sedang menyelidiki klaim Israel bahwa salah satu jenazah yang mereka serahkan kepada Israel pada Kamis sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata di Gaza bukanlah jenazah Shiri Bibas, seorang sandera perempuan.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Jumat, Hamas menyatakan kemungkinan terjadi "kesalahan atau tertukar dalam jenazah" dan berjanji akan mengumumkan hasil penyelidikan mereka dengan jelas. Hamas menambahkan kesalahan tersebut mungkin terjadi akibat serangan udara Israel yang menghantam "tempat di mana keluarga itu berada bersama warga Palestina lainnya."
"Kami telah menerima klaim dan tuduhan dari pihak pendudukan melalui perantara kami, dan kami akan meneliti klaim tersebut dengan sangat serius serta mengumumkan hasilnya dengan jelas," demikian bunyi pernyataan Hamas.
Pernyataan ini muncul setelah tentara Israel mengatakan jenazah dua anak yang dikembalikan, Ariel dan Kfir Bibas, telah diidentifikasi Institut Nasional Kedokteran Forensik Israel dan Kepolisian Israel. Namun, mereka menyatakan satu jenazah lainnya bukan milik ibu mereka yang berusia 32 tahun, seperti yang diklaim Hamas, maupun sandera lainnya.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Hamas melakukan "pelanggaran yang kejam dan jahat" terhadap kesepakatan gencatan senjata, yang telah menghentikan pertempuran selama beberapa minggu dan memungkinkan pembebasan bertahap sandera Palestina dan Israel.
"Kami akan bertindak dengan tegas untuk membawa Shiri pulang bersama semua sandera kami—baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal—dan memastikan Hamas membayar harga penuh atas pelanggaran kejam dan jahat ini," kata Netanyahu.
Hamas telah menyerahkan empat jenazah, termasuk jenazah Oded Lifshitz, 83, dalam hari-hari terakhir fase pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, enam sandera yang masih hidup dijadwalkan akan dibebaskan Hamas pada Sabtu, dengan imbalan pembebasan 602 tahanan Palestina.
Hamas mengidentifikasi enam sandera yang akan dibebaskan dari Gaza sebagai Eliya Cohen, Omer Shem Tov, Tal Shoham, Omer Wenkert, Hisham al-Sayed, dan Avera Mengisto.
Hamas dan Israel saling tuduh terkait kematian keluarga Bibas dan Lifshitz, yang semakin memperumit kesepakatan gencatan senjata.
Militer Israel pada Jumat menyatakan berdasarkan analisis intelijen dan forensik, jenazah anak-anak Bibas menunjukkan mereka sengaja dibunuh penculik mereka. Namun, Israel tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai klaim ini.
Sementara itu, Direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, pada Jumat kembali menyalahkan Netanyahu atas kematian mereka. Hamas sebelumnya telah menyatakan bahwa keempatnya tewas dalam serangan udara Israel pada November 2023.
"Netanyahu sendiri yang mengeluarkan perintah untuk pemboman langsung dan tanpa ampun, dan dialah yang bertanggung jawab penuh atas pembunuhan brutal terhadap Shiri dan anak-anaknya," tulis Ismail al-Thawabta di platform X.
Keluarga Bibas juga menyalahkan Netanyahu, dengan Ofri Bibas, ipar Shiri Bibas, mengatakan bahwa para pejabat Israel memiliki "tanggung jawab dan kewajiban untuk membawa mereka kembali dalam keadaan hidup."
"Tidak ada maaf atas tindakan meninggalkan mereka pada 7 Oktober, dan tidak ada maaf atas tindakan meninggalkan mereka dalam kondisi ditawan. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, kami tidak menerima permintaan maaf dari Anda dalam momen yang menyakitkan ini," katanya dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang, salah satu kelompok utama yang mewakili keluarga sandera di Gaza, mengatakan mereka merasa "terkejut dan hancur" setelah mengetahui jenazah Shiri Bibas tidak dikembalikan.
Kelompok ini menyerukan agar gencatan senjata tetap berlanjut agar sandera yang masih ditahan di Gaza dapat dibebaskan.
"Selamatkan mereka dari mimpi buruk ini," kata kelompok tersebut dalam pernyataan resmi. (Al Jazeera/Z-2)
IDF mengatakan menemukan dua jenazah sandera dalam operasi militer di Gaza Selatan.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
Militer Israel mengklaim telah menemukan jenazah pemimpin militer Hamas, Mohammed Sinwar, di terowongan bawah Rumah Sakit Eropa di Gaza.
Badan Pertahanan Sipil mengatakan enam warga Palestina tewas dan lainnya terluka akibat tembakan pasukan Israel, dekat pusat distribusi bantuan di Gaza selatan.
KEKUATAN bersenjata baru yang misterius muncul di Jalur Gaza selatan. Kemunculan kelompok itu memicu kekhawatiran dan kecaman dari berbagai pihak.
PEMERiNTAH Israel dikabarkan mempersenjatai kelompok milisi lokal terkait ISIS di Jalur Gaza sebagai bagian dari strategi untuk melawan Hamas.
Sebuah rudal jatuh langsung di pusat Kota Rishon Lezion.
Macron menegaskan bahwa Prancis tidak akan ambil bagian dalam operasi yang bersifat ofensif atau menyerang.
Pada Jumat (13/6) dini hari, Israel melakukan serangan udara yang menghantam fasilitas nuklir dan rudal Iran.
KETEGANGAN di Timur Tengah meningkat tajam setelah Israel melancarkan gelombang serangan udara besar-besaran terhadap instalasi militer dan nuklir Iran,
IRAN kembali melancarkan gelombang serangan terbaru ke wilayah Israel pada Sabtu (14/6) dini hari waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian bersumpah bahwa pihaknya akan memberikan respons yang kuat atas serangan udara Israel yang dilancarkan pada Jumat (13/6) dini hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved