Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Arab Saudi: Pindahkan Warga Israel ke Alaska/Greenland demi Kebaikan Timur Tengah

Andhika Prasetyo
10/2/2025 08:59
Arab Saudi: Pindahkan Warga Israel ke Alaska/Greenland demi Kebaikan Timur Tengah
Preiden Donald Trump berbincang dengan Nentanyahu.(Anadolu)

Seorang anggota Dewan Syura Arab Saudi, Yousef bin Trad Al Saadoun, meminta Amerika Serikat memindahkan penduduk Israel ke Alaska dan Greenland. Itu akan menjadi solusi yang lebih baik bagi stabilitas Timur Tengah.

Al Saadoun menyatakan hal itu dalam artikel di surat kabar Okaz, pada Jumat (7/2), sebagai respons terhadap usulan Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza. Trump sudah beberapa kali mengusulkan relokasi tersebut, dengan dalih AS akan melakukan rekonstruksi di wilayah kantong Palestina.

"Jika Trump benar-benar ingin menjadi pahlawan perdamaian dan membawa stabilitas dan kemakmuran bagi Timur Tengah, sebaiknya dia memindahkan warga Israel yang dicintainya ke negara bagian Alaska, lalu ke Greenland, tentu saja setelah mencaploknya terlebih dahulu," tulis Al Saadoun.

Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya meminta warga Palestina mendirikan negara di Arab Saudi, bukan di tanah air mereka sendiri.

"Orang-orang Saudi bisa membuat negara Palestina di Arab Saudi. Mereka punya banyak lahan di sana," kata Netanyahu.

Kecaman Internasional

Usulan Trump agar warga Gaza direlokasi ke negara lain mendapat kecaman dari Palestina, negara-negara Arab, dan negara-negara lain seperti Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.

Al Saadoun menolak gagasan Netanyahu agar negara Palestina didirikan di Arab Saudi.

"Zionis dan sekutu mereka harus sadar bahwa mereka tak akan berhasil menyeret pemimpin Saudi ke dalam jebakan media dan tekanan politik yang menyesatkan," kata dia.

Al Saadoun juga mengkritik kebijakan Trump dengan mengatakan bahwa keputusan buruk sering kali dibuat oleh mereka yang mengabaikan pengetahuan dan pengalaman serta menolak berkonsultasi dengan para ahli. Dia menuduh AS mengadopsi kebijakan Israel secara membabi buta.

"Kebijakan luar negeri resmi AS kini berupaya melegalkan pendudukan tidak sah atas tanah berdaulat dan melakukan pembersihan etnis terhadap penduduknya. Keduanya adalah metode yang digunakan Israel dan merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan," tulis Al Saadoun dalam artikel tersebut. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya