Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gencatan Senjata di Gaza Berlaku Efektif, Begini Tahapannya

Dhika Kusuma Winata
19/1/2025 12:52
Gencatan Senjata di Gaza Berlaku Efektif, Begini Tahapannya
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku, setelah 15 bulan konflik yang mengorbankan ribuan jiwa di Gaza.(Media Sosial X )

GENCATAN senjata Israel-Hamas di Gaza mukai berlaku efektif per Minggu (19/1) pukul 08.30 waktu setempat. Pelaksanaan perjanjian tersebut akan dijamin oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.

Ada tiga tahapan yang dicanangkan dalam kesepakatan tersebut yang terbagi menjadi tiga fase.

Tahap pertama
Pada tahap pertama yang berlangsung selama enam minggu, Hamas akan membebaskan 33 tawanan Israel, termasuk anak-anak, tentara perempuan, warga sipil, dan pria berusia di atas 50 tahun.

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 50 tahanan Palestina untuk setiap satu tentara perempuan dan 30 tawanan untuk setiap satu sandera sipil.

Kemudian, Israel akan membebaskan semua perempuan dan anak-anak di bawah usia 19 tahun yang telah ditahan sejak 7 Oktober 2023.

Israel secara bertahap juga akan mengizinkan warga Palestina yang tidak bersenjata untuk kembali ke utara Jalur Gaza dan mengizinkan bantuan lewat hingga 600 truk per hari.

Tahap kedua
Jika ditetapkan kondisi untuk tahap kedua telah terpenuhi, Hamas akan membebaskan semua tawanan yang masih hidup, sebagian besar tentara laki-laki, sebagai imbalan atas pembebasan lebih banyak warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Sementara itu, Israel akan memulai penarikan penuh pasukannya dari Gaza termasuk dari Koridor Philadelphia yaitu wilayah perbatasan antara Mesir dan daerah kantong Palestina.

Tahap ketiga
Jika persyaratan tahap kedua terpenuhi, jenazah tawanan Israel yang tersisa akan diserahkan sebagai imbalan atas rencana rekonstruksi selama 3-5 tahun yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan internasional.

Meski begitu, detail teknis tahap ketiga ini belum diatur lebih jelas. Pasalnya, saat ini belum ada kesepakatan mengenai siapa yang akan mengelola Gaza setelah gencatan senjata.

Amerika Serikat mendesak agar Otoritas Palestina dibentuk kembali. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan rekonstruksi dan tata kelola pascaperang memerlukan Otoritas Palestina untuk juga mengundang mitra internasional.

Negara-negara Arab akan diminta untuk menyediakan pasukan demi memastikan keamanan dalam jangka pendek.

Agar rencana tersebut berhasil, diperlukan dukungan dari negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi. Sementara itu, posisi Arab Saudi akan mendukung skema tersebut jika ada jalan menuju negara Palestina. (Dhk/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya