Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anak-Anak dan Perempuan Tewas akibat Serangan Israel di Zona Aman Gaza

Ferdian Ananda Majni
03/1/2025 09:35
Anak-Anak dan Perempuan Tewas akibat Serangan Israel di Zona Aman Gaza
Suasana di Gaza akibat serangan Israel.(Dok. Tangkapan layar Youtube Al Jazeera Tv)

PULUHAN warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak tewas akibat serangan udara Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di zona aman Gaza Selatan. Serangan udara itu dilakukan di daerah Al-Mawasi di Kota Khan Younis, mengakibatkan korban tewas termasuk tiga perempuan dan empat anak-anak.

"Sebelas orang tewas, termasuk tiga anak-anak dan dua perempuan, dan 15 orang terluka setelah pesawat pendudukan mengebom sebuah tenda yang menampung pengungsi di daerah Al-Mawasi, sebelah barat kota Khan Younis di Gaza selatan," kata badan pertahanan sipil Gaza dalam sebuah pernyataan melansir TRT World, Jumat (3/12).

"Di antara mereka yang tewas adalah kepala polisi Mahmud Salah dan wakilnya Hussam Shahwan," kata juru bicara badan itu Mahmud Bassal.

Daerah Al-Mawasi telah ditetapkan oleh Israel sebagai zona kemanusiaan yang aman. Namun, pesawat tempur dan pesawat nirawak Israel telah menyerang daerah itu berkali-kali, melakukan pembantaian dan menewaskan ratusan orang.

Sementara itu, kelompok perlawanan Palestina Hamas melaporkan lebih dari 50 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan Israel di Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan serangan itu menargetkan zona aman yang telah ditentukan di al-Mawasi di kota selatan Khan Younis, dan rumah-rumah di Jabalia, Kota Gaza di Gaza utara, dan kota pusat Deir al-Balah.

Hamas menambahkan bahwa serangan itu mewakili eskalasi dalam perang pendudukan fasis untuk membasmi warga sipil yang tidak berdaya dan pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Hamas mengimbau masyarakat internasional untuk campur tangan untuk menghentikan kejahatan ini, yang telah berlangsung selama lebih dari 15 bulan.

Sedangkan Kepala Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mendesak akses kemanusiaan segera ke Gaza, Palestina, di tengah laporan kematian bayi baru lahir dan bayi akibat hipotermia.

"Laporan PBB baru-baru ini tentang bayi yang meninggal karena hipotermia di Gaza menggarisbawahi betapa seriusnya krisis kemanusiaan di sana," kata Jagan Chapagain di X.

"Saya mendesak untuk menegaskan kembali seruan saya untuk memberikan akses yang aman dan tanpa hambatan bagi para pekerja kemanusiaan agar mereka dapat memberikan bantuan yang menyelamatkan nyawa," sebutnya.

"Tanpa akses yang aman, anak-anak akan mati kedinginan. Tanpa akses yang aman, keluarga akan kelaparan. Tanpa akses yang aman, pekerja kemanusiaan tidak dapat menyelamatkan nyawa," Chapagain menggarisbawahi.

Ia mengatakan bahwa permohonan mendesaknya kepada semua pihak adalah untuk mengakhiri penderitaan manusia ini sekarang. (Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya