Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Meski Tahun Baru, Israel Bombardir Kamp-Kamp Warga Sipil Gaza

Ferdian Ananda Majni
01/1/2025 15:05
Meski Tahun Baru, Israel Bombardir Kamp-Kamp Warga Sipil Gaza
Warga Gaza.(Al Jazeera)

SAAT manusia di dunia merayakan tahun baru 2025, warga Gaza tidak dapat tidur dengan tenang. Setidaknya 17 orang tewas dan beberapa lain terluka akibat serangan udara dan darat Israel di Gaza pada Rabu (1/1) pagi.

"Agresi mematikan pada hari pertama Tahun Baru tersebut menargetkan kamp pengungsi Al-Bureij di Gaza tengah dan kota Jabalia di utara," lapor kantor berita resmi Palestina Wafa.

Menurut Wafa, 15 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas setelah pesawat Israel mengebom satu rumah di Jabalia al-Balad.

Dalam serangan terpisah, dua warga Palestina lain tewas ketika suatu rumah tinggal di kamp Al-Bureij terkena serangan udara.

Sementara itu, pasukan pendudukan meledakkan blok-blok permukiman di kota Beit Lahia dan kamp pengungsi Jabalia serta sekitarnya di Jalur Gaza utara.

Sedangkan tank-tank Israel menembaki wilayah barat laut Kota Gaza serta lingkungan tenggara kamp al-Bureij.

Israel telah melanjutkan serangan genosidanya di Jalur Gaza dengan mengabaikan seruan Mahkamah Internasional (ICJ), yang memerintahkan Israel dalam keputusan yang mengikat secara hukum untuk menghentikan serangan militernya di Rafah.

Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan sedikitnya 45.514 warga Palestina dan melukai lebih dari 108.338 lainnya.

Selain itu, sedikitnya 10.000 orang tidak diketahui keberadaannya, diduga tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Organisasi Palestina dan internasional mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang tewas dan terluka adalah wanita dan anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan pemindahan paksa hampir dua juta orang dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi dipaksa ke kota Rafah yang padat penduduk di selatan dekat perbatasan dengan Mesir. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya