Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Zelensky Sebut Perang Berakhir Lebih Cepat Jika Trump Menjabat

Ferdian Ananda Majni
17/11/2024 08:58
Zelensky Sebut Perang Berakhir Lebih Cepat Jika Trump Menjabat
Volodymyr Zelensky.(DOK INSTAGRAM/@ZELENSKYY_OFFICIAL)

PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky  yakin perang dengan Rusia akan berakhir lebih cepat jika Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS).

Zelensky mengklaim telah melakukan pembicaraan yang konstruktif dengan Trump selama perbincangan lewat telepon mereka setelah kemenangan Trump dalam Pilpres AS 2024.

Zelensky tidak menjelaskan apakah Trump telah mengajukan tuntutan mengenai kemungkinan pembicaraan dengan Rusia. 

"Saya tidak mendengar apa pun darinya yang bertentangan dengan posisi kami (Ukraina)," sebutnya.

Selama kampanye Pilpres Amerika lalu, Trump sempat mengkritik bantuan puluhan miliar dolar yang diberikan untuk Ukraina sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022. 

Dia kemudian berjanji akan menyelesaikan konflik dalam 24 jam, tapi tidak menjelaskan bagaimana caranya.

AS telah menjadi pemasok senjata terbesar ke Ukraina. Antara awal perang dan akhir Juni 2024, Jerman mengirimkan atau berkomitmen untuk mengirim senjata dan peralatan senilai US$55,5 miliar (£41,5 miliar), menurut Kiel Institute for the World Economy, sebuah organisasi penelitian Jerman.

Namun di dalam negeri, dukungan untuk mempersenjatai Ukraina tampaknya telah berkurang sejak perang dimulai, terutama di kalangan pemilih Partai Republik, yang berhasil dibujuk oleh Trump. 

“Perang pasti akan lebih cepat berakhir dengan kebijakan tim yang kini memimpin Gedung Putih. Ini adalah pendekatan mereka, janji mereka kepada warga negaranya,” kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan media Ukraina Suspilne.

Dia menambahkan bahwa Ukraina harus melakukan segalanya agar perang ini berakhir tahun depan, diakhiri melalui cara-cara diplomatik.

Garis depan perang sebagian besar mengalami stagnasi sejak serangan balasan Ukraina pada tahun 2023 gagal mencapai perolehan teritorial yang diharapkan.

Pasukan Rusia menduduki posisi kuat di timur dan tenggara negara itu, sementara pertempuran sebagian besar terjadi di wilayah timur Donbas. (BBC/Z-6)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya