Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Batas 30 Hari Lewat, Israel Gagal Penuhi Tuntutan AS

Wisnu Arto Subari
13/11/2024 17:34
Batas 30 Hari Lewat, Israel Gagal Penuhi Tuntutan AS
Warga Gaza.(Al Jazeera)

ISRAEL gagal memenuhi tuntutan Washington untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, yang kondisinya lebih buruk daripada sebelumnya sejak Israel melancarkan serangan 13 bulan lalu. Menurut organisasi bantuan, Gaza utara menghadapi keadaan yang paling buruk.

Surat yang ditandatangani oleh pejabat AS pada 13 Oktober telah memberi Israel tenggat waktu 30 hari--berakhir pada 12 November--untuk meningkatkan pengiriman bantuan ke Gaza atau berisiko kehilangan miliaran dolar AS dalam bentuk bantuan militer dari Washington.

Namun, laporan baru-baru ini yang ditulis oleh delapan organisasi bantuan internasional mengungkapkan bahwa Israel telah gagal memenuhi tuntutan AS. Tuntutan itu mencantumkan 19 langkah kepatuhan yang diuraikan dalam surat tanggal 13 Oktober, 15 di antaranya gagal dipenuhi oleh Israel dan hanya 4 yang dipenuhi sebagian.

Di antara persyaratan lain yang ditetapkan dalam surat AS, Israel harus mengizinkan minimal 350 truk barang untuk memasuki Gaza setiap hari. 

Namun pada Oktober, rata-rata hanya 57 truk yang memasuki daerah kantong yang dikepung itu setiap hari, menurut data Israel, dan 81 truk diizinkan masuk setiap hari selama minggu pertama November. 

PBB menyebutkan jumlah yang lebih rendah, yakni 37 truk setiap hari sejak awal Oktober.

Militer Israel mengatakan telah membuka penyeberangan kelima ke Gaza untuk memenuhi salah satu tuntutan Washington, tetapi warga Palestina yang mengungsi masih berdesakan di kamp-kamp tenda dan akses bagi pekerja bantuan di Gaza utara masih dibatasi. 

Israel juga terus melanjutkan larangan UNRWA yang semakin membatasi sumber daya bagi rakyat Gaza.

Washington belum mengomentari persyaratannya telah dipenuhi Israel atau tidak. Minggu lalu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Israel telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan akses Gaza terhadap bantuan, tetapi sejauh ini gagal untuk secara signifikan membalikkan krisis kemanusiaan.

Menteri luar negeri baru Israel, Gideon Saar, tampaknya meremehkan tenggat waktu tersebut. Ia mengatakan kepada wartawan pada 11 November bahwa ia yakin masalah tersebut akan terselesaikan. (TRT World/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya