Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
ISRAEL gagal memenuhi tuntutan Washington untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, Palestina, yang kondisinya lebih buruk daripada sebelumnya sejak Israel melancarkan serangan 13 bulan lalu. Menurut organisasi bantuan, Gaza utara menghadapi keadaan yang paling buruk.
Surat yang ditandatangani oleh pejabat AS pada 13 Oktober telah memberi Israel tenggat waktu 30 hari--berakhir pada 12 November--untuk meningkatkan pengiriman bantuan ke Gaza atau berisiko kehilangan miliaran dolar AS dalam bentuk bantuan militer dari Washington.
Namun, laporan baru-baru ini yang ditulis oleh delapan organisasi bantuan internasional mengungkapkan bahwa Israel telah gagal memenuhi tuntutan AS. Tuntutan itu mencantumkan 19 langkah kepatuhan yang diuraikan dalam surat tanggal 13 Oktober, 15 di antaranya gagal dipenuhi oleh Israel dan hanya 4 yang dipenuhi sebagian.
Di antara persyaratan lain yang ditetapkan dalam surat AS, Israel harus mengizinkan minimal 350 truk barang untuk memasuki Gaza setiap hari.
Namun pada Oktober, rata-rata hanya 57 truk yang memasuki daerah kantong yang dikepung itu setiap hari, menurut data Israel, dan 81 truk diizinkan masuk setiap hari selama minggu pertama November.
PBB menyebutkan jumlah yang lebih rendah, yakni 37 truk setiap hari sejak awal Oktober.
Militer Israel mengatakan telah membuka penyeberangan kelima ke Gaza untuk memenuhi salah satu tuntutan Washington, tetapi warga Palestina yang mengungsi masih berdesakan di kamp-kamp tenda dan akses bagi pekerja bantuan di Gaza utara masih dibatasi.
Israel juga terus melanjutkan larangan UNRWA yang semakin membatasi sumber daya bagi rakyat Gaza.
Washington belum mengomentari persyaratannya telah dipenuhi Israel atau tidak. Minggu lalu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan Israel telah mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan akses Gaza terhadap bantuan, tetapi sejauh ini gagal untuk secara signifikan membalikkan krisis kemanusiaan.
Menteri luar negeri baru Israel, Gideon Saar, tampaknya meremehkan tenggat waktu tersebut. Ia mengatakan kepada wartawan pada 11 November bahwa ia yakin masalah tersebut akan terselesaikan. (TRT World/Z-2)
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
AMERIKA Serikat tidak terima dengan kebijakan Republik Islam Iran yang resmi memutus hubungan kerja sama nuklir dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).
Pandangan pemerintah AS terhadap dampak kerusakan pada tiga situs nuklir utama Iran masih konsisten, dan penilaian tersebut sejauh ini tidak mengalami perubahan.
PERANG 12 hari (13-25 Juni) antara Iran versus Israel-AS telah berakhir dengan 'gencatan senjata'.
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu (28/6) menyebut kasus korupsi yang menjerat pemimpin Israel Benjamin Netanyahu sebagai perburuan penyihir politik.
PEMIMPIN Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan pernyataan keras dalam tanggapan pertamanya setelah Amerika Serikat membantu langsung Israel dengan ikut mengebom Iran.
EMPAT belas pesawat kargo yang penuh dengan peralatan militer tiba di Israel di tengah konflik yang kian memanas di Timur Tengah.
AMERIKA Serikat (AS) telah memindahkan pesawat tempur dan kapal perang ke wilayah Timur Tengah guna memperkuat pertahanan terhadap potensi serangan Iran.
Ketika melawat empat hari (13-16 Mei) ke Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, Trump menyatakan warga Palestina di Gaza akan dideportasi ke Libia.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan kunjungan ke tiga negara kaya minyak di Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved