Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
MENTERI Luar Negeri Prancis, Jerman, Italia dan Inggris menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Libanon, dan mengutuk ancaman terhadap keamanan UNIFIL.
Mereka menyatakan bahwa setiap serangan yang disengaja terhadap UNIFIL bertentangan dengan hukum humaniter internasional dan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.
"Perlindungan pasukan penjaga perdamaian adalah kewajiban semua pihak yang berkonflik," tulis pernyataan bersama tersebut.
Baca juga : Israel Fitnah UNIFIL Berpihak pada Hizbullah
Mereka juga menyoroti pentingnya PBB dalam menyelesaikan konflik bersenjata dan mengurangi dampak kemanusiaan, para menteri luar negeri menyerukan Israel dan semua pihak untuk menjunjung tinggi kewajiban mereka dalam memastikan keselamatan dan keamanan personel UNIFIL setiap saat serta mengizinkan UNIFIL untuk terus menjalankan mandatnya.
Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menegaskan bahwa serangan Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Libanon sama sekali tidak dapat diterima.
Ia menyuarakan kecaman keras yang disuarakan di seluruh blok sebagai reaksi terhadap perkembangan terbaru di Timur Tengah.
Baca juga : Tank Israel Terobos Gerbang Unifil, Guterres: Langgar Hukum Internasional
UNIFIL adalah misi internasional yang dibentuk oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 1978 untuk memulihkan perdamaian dan keamanan di Libanon selatan, dekat perbatasan Israel.
Misi tersebut terdiri dari 10.000 pasukan penjaga perdamaian dari 50 negara, termasuk 16 negara Uni Eropa.
"Pekerjaan mereka sangat penting. Menyerang pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa sama sekali tidak dapat diterima," kata Borrell pada Senin (14/10) pagi.
Baca juga : Tank-Tank Israel secara Paksa Masuki Posisi UNIFIL
Selama akhir pekan, UNIFIL mengecam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) karena memaksa masuk ke salah satu posisi misi, menghancurkan gerbang utama, dan menyebabkan sedikitnya 15 tentara mengalami luka ringan.
Insiden itu terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh misi penjaga perdamaian PBB.
"Memberikan perisai manusia kepada teroris Hizbullah," kata Netanhayu
Baca juga : Lagi, Seorang Anggota UNIFIL Terluka di Libanon Selatan
Ia menuntut penarikan UNIFIL dari Libanon selatan, tempat tentara Israel melakukan invasi darat terhadap milisi yang didukung Iran.
Dalam pesan video, Netanyahu meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menyingkirkan pasukan UNIFIL dari bahaya.
Borrell pun menegur Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan keras. Borrell menekankan bahwa UNIFIL berada di bawah komando langsung Dewan Keamanan, bukan Sekretaris Jenderal.
"Saya ingin mengingatkan semua orang bahwa bukan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memutuskan misi ini akan tetap berlanjut atau tidak. Dewan Keamananlah yang harus mengambil keputusan semacam ini," kata Borrell kepada wartawan.
"Jadi, berhentilah menyalahkan Sekretaris Jenderal PBB Guterres, karena Dewan Keamananlah yang mengambil keputusan semacam ini, bukan dia secara pribadi," tegasnya.
Kemarahan Borrell disuarakan oleh para menteri luar negeri saat mereka tiba di Luksemburg yang sering menggunakan kata tidak dapat diterima untuk mengungkapkan ketidaksenangan mereka. (TRTWorld/Fer/P-3)
ANGKATAN bersenjata Israel kemungkinan akan masuk dalam laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendatang terkait kekerasan seksual.
KANTOR Hak Asasi Manusia PBB pada Selasa (12/8) meminta Israel segera memberikan akses penuh dan tanpa hambatan bagi wartawan asing untuk masuk ke Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Jalur Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat malnutrisi di tengah krisis pasokan pangan di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 227 orang.
Dalam surat DPR dengan perihal Seruan Mendesak untuk Tindakan Segera Guna Mengakhiri Bencana Kemanusiaan di Jalur Gaza mencakup enam poin desakan ke PBB.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
PERDANA Menteri Australia, Anthony Albanese mengumumkan bahwa negaranya akan secara resmi mengakui Palestina pada September mendatang, bersamaan dengan pertemuan Majelis Umum PBB.
Benjamin Netanyahu mengakui merasa sangat terhubung dengan visi Israel Raya mencakup wilayah Palestina yang diduduki serta sebagian Mesir, Yordania, Suriah, Libanon, dan Arab Saudi.
PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menyampaikan seruan agar warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza.
Israel mengizinkan warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza, di tengah persiapan militer Israel melakukan serangan yang lebih luas di wilayah tersebut.
Militer Israel memperkuat operasi militernya di Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.
RENCANA Israel memperluas operasi militernya ke Kota Gaza berlangsung di saat berbagai upaya diplomasi dilakukan untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved