Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tank-Tank Israel secara Paksa Masuki Posisi UNIFIL

Wisnu Arto Subari
14/10/2024 10:42
Tank-Tank Israel secara Paksa Masuki Posisi UNIFIL
UNIFIL.(Al Jazeera)

MISI penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Libanon selatan UNIFIL mengatakan tank-tank Israel memaksa masuk ke salah satu posisinya. Insiden tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian pelanggaran dan serangan oleh pasukan Israel terhadap Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Libanon (UNIFIL) dalam beberapa hari terakhir dan terjadi saat Israel memperluas pengeboman dan serangan daratnya terhadap Libanon.

UNIFIL mengatakan dalam suatu pernyataan pada Minggu (14/10) bahwa dua tank Israel menghancurkan gerbang utama posisi tersebut dan memasuki posisi tersebut secara paksa.

Segera setelah tank-tank tersebut pergi, granat meledak 100 meter jauhnya, mengeluarkan asap yang berembus ke seluruh pangkalan dan membuat personel PBB sakit. Ini, kata UNIFIL, menyebabkan 15 orang memerlukan perawatan meskipun mengenakan masker gas. Tidak disebutkan pihak yang menembakkan granat tersebut atau jenis zat beracun yang diduga.

Baca juga : UNIFIL Punya Pasukan dari 50 Negara, Indonesia Terbanyak

Dalam laporannya tentang kejadian tersebut, militer Israel mengatakan para pejuang dari kelompok bersenjata Libanon, Hizbullah, telah menembakkan rudal antitank ke pasukan Israel dan melukai 25 dari mereka. Serangan itu sangat dekat dengan pos UNIFIL dan tank yang membantu mengevakuasi korban ditembaki kemudian mundur ke pos UNIFIL.

"Mereka tidak menyerbu pangkalan. Mereka tidak mencoba memasuki pangkalan. Mereka tank yang ditembaki dengan hebat, dengan banyak korban, mundur untuk menghindar dari bahaya," kata juru bicara militer internasional, Nadav Shoshani, kepada wartawan.

Dalam suatu pernyataan, militer mengatakan bahwa mereka menggunakan tabir asap untuk memberikan perlindungan bagi evakuasi tentara yang terluka tetapi tindakan mereka tidak membahayakan pasukan penjaga perdamaian PBB.

Insiden itu terjadi beberapa jam sebelum Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta PBB untuk mengevakuasi pasukan penjaga perdamaian dari daerah pertempuran di Libanon. "Sudah waktunya bagi Anda untuk menarik UNIFIL dari benteng pertahanan Hizbullah dan dari zona pertempuran," kata Netanyahu dalam pernyataan yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Tentara Israel, "Telah meminta ini berulang kali dan menemui penolakan berulang kali yang berdampak pada penyediaan perisai manusia bagi teroris Hizbullah," Netanyahu menambahkan. (Al Jazeera/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya