Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rusia: Krisis Timur Tengah akibat Kebijakan Destruktif Israel-AS

Wisnu Arto Subari
04/10/2024 15:11
Rusia: Krisis Timur Tengah akibat Kebijakan Destruktif Israel-AS
Kondisi di Libanon usai pengeboman Israel.(Al Jazeera)

WAKIL Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mendesak Iran dan Israel untuk menahan diri serta semua pihak yang terlibat dalam konflik di Timur Tengah untuk menyatakan gencatan senjata. Ia menyoroti konsekuensi sangat mendalam dari krisis saat ini dipicu oleh kebijakan destruktif Israel dan Amerika Serikat (AS). 

"Eskalasi kekerasan yang belum pernah terjadi ini harus segera dihentikan. Pertempuran di zona konflik Palestina-Israel harus dihentikan," katanya dalam konferensi di Moskow, Kamis (3/10).

Ryabkov mengatakan Moskow tidak menghubungi Washington mengenai situasi di Timur Tengah karena kedua negara memiliki pendekatan yang berlawanan, tetapi menjalin kontak paling dekat dengan Iran.

Baca juga : Iran: Janji Palsu Gencatan Senjata AS dan Eropa jika tidak Balas Serang

"Kami (Rusia dan Iran) memiliki pengalaman kerja sama yang sangat baik di berbagai bidang. Saya pikir hari ini momen ketika hubungan ini sangat penting," katanya. 

Pada malam 1 Oktober, Korps Garda Revolusi Islam (ISRG), unit elite Angkatan Bersenjata Iran, melancarkan serangan rudal balistik dan hipersonik besar-besaran ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin kelompok Hizbullah Libanon, Hassan Nasrallah.

Teheran mengklaim bahwa 90% rudal berhasil mengenai sasaran yang dituju. Israel mengatakan sebagian besar rudal berhasil dicegat.

Baca juga : Iran Tembakkan 180 Rudal Balistik ke Israel, Biden dan Netanyahu Merespons

Verifikasi independen atas klaim tersebut sulit dilakukan karena konflik yang sedang berlangsung. 

Mengomentari keputusan Israel untuk menyatakan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres sebagai persona non grata, Ryabkov mengatakan bahwa tindakan itu merupakan bentuk pengabaian terhadap sistem internasional.

"Kita berhadapan dengan cerminan pengabaian yang arogan terhadap dasar-dasar fungsi sistem internasional. Hal ini sangat disesalkan," tegasnya. 

Pada 2 Oktober, kepala urusan luar negeri Israel, Israel Katz, melarang Guterres memasuki negara tersebut dan menyatakannya sebagai persona non grata karena kurangnya kecaman atas serangan Iran terhadap Israel. (Ant/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya