Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
LEBIH dari 70 orang tewas dalam serangkaian operasi darat intensif dan serangan udara oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di Gaza Selatan. Israel terus melancarkan serangan terhadap militan Hamas di Jalur Gaza, Palestina, hampir setahun sejak serangan awal Hamas 7 Oktober lalu dan memicu perang di wilayah tersebut.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan sedikitnya 51 orang tewas dan 82 lainnya luka-luka dalam operasi di Khan Younis yang dimulai pada Rabu (2/10) pagi.
Berdasarkan laporan rumah sakit Eropa menunjukkan bahwa tujuh wanita dan 12 anak-anak, berusia 22 bulan, termasuk di antara mereka yang tewas. Adapun 23 orang lainnya, termasuk dua anak-anak, tewas dalam serangan terpisah di Gaza.
Baca juga : Saat Perundingan Mesir, Serangan Udara Israel Tewaskan 36 Warga Gaza
Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar namun sebelumnya menuduh Hamas mengeksploitasi fasilitas sipil untuk tujuan militer tetapi taktik seperti ini dibantah oleh organisasi militan tersebut.
"Kemarin, tentara Israel memulai operasi darat mendadak di wilayah timur Khan Younis. Daerah tersebut diserang dengan pemboman udara yang sangat dahsyat. Para martir dan korban luka tiba di rumah sakit Eropa dan di sini," kata seorang juru bicara rumah sakit, Nasser.
Warga setempat lain mengatakan pesawat Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ketika pasukan darat melancarkan serangan ke tiga wilayah di Khan Younis.
Baca juga : Israel Bunuh 20 Warga Gaza setelah Perintahkan Evakuasi
Seorang warga Mahmoud al-Razd mengatakan empat kerabatnya tewas dalam penggerebekan tersebut. Dia menggambarkan kerusakan parah yang ditimbulkan akibat serangan tersebut, sehingga tim medis kesulitan mencapai rumah-rumah yang hancur. "Ledakan dan penembakan sangat besar," katanya.
"Banyak orang diperkirakan berada di bawah reruntuhan dan tidak ada yang bisa mengambilnya kembali," sebutnya.
Kantor berita Palestina Wafa mempunyai rincian lebih lanjut mengenai kematian warga Palestina pada Rabu (2/10) di Gaza, ketika Israel terus melakukan serangan mematikan di wilayah yang hancur tersebut.
Baca juga : Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Mengutip angka dari Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, Wafa melaporkan bahwa selain pembantaian di Khan Younis, sedikitnya 12 anak terbunuh, 10 lainnya tewas dalam serangan udara Israel di kamp pengungsi Nuseirat dan al-Bureij di Jalur tengah.
Di Kota Gaza, sembilan warga sipil tewas dalam serangan Israel terhadap sekolah Muscat dan panti asuhan al-Amal, yang menampung para pengungsi. "Sedikitnya 20 orang terluka dalam serangan itu," Wafa melaporkan.
Tiga orang lainnya tewas dalam serangan di kota Khuza’a, sebelah timur Khan Younis. Seorang anak tewas dan dua warga sipil lain terluka ketika pasukan Israel menembaki rumah milik keluarga al-Helou di lingkungan Tel Al-Hawa, barat daya Kota Gaza, pada Rabu (2/10) malam.
Wafa melaporkan tidak mungkin memverifikasi secara independen jumlah korban tewas di Gaza karena Israel telah melarang media asing masuk. (The Guardian/Z-2)
Langkah Presiden Prabowo dalam menjaga keseimbangan diplomatik telah memperkuat posisi Indonesia di mata dunia.
GEDUNG Putih mengeluarkan pernyataan keras menyusul laporan dari CNN, The New York Times dan sejumlah media besar lainnya tentang serangan AS ke fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.
Komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Iran Esmail Qaani, terlihat dalam keadaan hidup dan sehat saat menghadiri perayaan kemenangan.
Serangan AS ke tiga fasilitas nuklir Iran dilaporkan tidak berhasil menghancurkan komponen inti dari program itu.
MESKI hanya berlangsung 12 hari, perang antara Israel dan Iran telah membebani ekonomi Israel dengan biaya luar biasa besar. Israel mengalami kerugian miliaran dolar
Pemerintah Iran menyerukan komunitas internasional untuk tidak tinggal diam terhadap serangan militer Israel yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah wilayah di Iran.
TAK terasa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasuki usia ke-80 tahun dengan menghadapi badai kritik di tengah krisis legitimasi dan keterbatasan anggaran.
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved